Judulnya serem yah???
tapi sebenernya hal ini sangat ummm,,,,,sangat sedih (according to me..)
jadi tuh, malem ini ditengah-tengah lagi online sambil review jurnal, i suddenly found out that Armageddon is on!
FYI, setiap aku nonton ini aku selalu nangis.
no matter hhow many times i watch it, i always cry, especially in the ending part.
ketika Harry akhirnya terkoneksi sama anak perempuannya nan cantik jelita (Grace), tepat setelah harry memutuskan untuk menggantikan posisi AJ (pacar Grace) untuk tinggal di asteroid dan meledakkan asteroid itu.
di momen itulah, terjadi percakapan yang bener-bener berkualitas antara dua bapak dan anak ini.
saat itulah biasanya aku mulai nangis.
apalagi pas Gracenya bilang
aku bohong saat aku bilang aku nggak mau seperti kamu DAD (suatu kata yang paling ia benci untuk ucapkan). karena aku memang seperti kamu. semua hal baik yang ada pada diriku, itu semua berasal dari kamu.
kali ini pun, aku mulai menangis di scene ini,,,
beberapa kali aku menangis karena nonton film ini, aku langsung merefer pada kenyataan yang ada di diri aku.
gimana yah kalau aku harus kehilangan papa aku?
gimana yah kalau papa aku harus melakukan hal yang sama kaya harry? aku harus gimana? aku belum ngelakuin apapun buat beliau?
beberapa kali aku nonton, terus-terusan itu yang terlintas di pikiranku...
malam ini, ada satu hal lain yang terlintas..
sesuatu yang membuat aku menangis lebih keras dan tergugu.
aku membayangkan, bagaimana kalau aku ada di keadaan dimana percakapan yang sedang aku lakukan dengan seseorang yang aku cinta adalah percakapan terakhir antara aku dan dia?
apa yang akan aku katakan?
sebutlah, percakapan itu adalah percakapan antara aku dengan orang tua ku.
aku mau bilang apa?
pengakuan atas semua kesalahanku selama ini?
pengakuan seberapa bandelnya aku selama ini?
pengakuan seberapa bangganya aku menjadi anak mereka?
pengakuan seberapa hebatnya mereka membentuk diriku yang sekarang?
berterima kasih atas semua yang telah mereka lakukan selama ini?
berterima kasih telah menyayangiku sampai aku sebesar ini?
berterima kasih karena mereka masih mau meminjamkan lengan mereka sebagai tempatku bersandar?
hanya itukah???
apalagi nhira??
tetapi,,,lebih dari itu semua...
satu pertanyaan polos cukup mengguncang hatiku...
hey Nhira,,,bisakah kamu menjamin bahwa kamu masih punya waktu untuk melakukan percakapan terakhir itu kepada orang tua atau siapapun yang kamu cintai?
No comments:
Post a Comment