Siapa yang tidak suka bermain?
Bermain terkadang dianggap sebagai satu aktivitas yang hanya membuang-buang waktu.
Kalau masih ada yang berpikiran seperti ini, pastilah dia belum pernah mendengar sepotong pemikiran dari seorang "visioner" bernama Pandji Pragiwaksono.
Nama Pandji memang sudah tidak asing di jagad perkomikan di Indonesia. Jujur, saya sendiri baru ngeh kalau Pandji adalah seorang komik pada tahun 2011. Waktu itu, saya hanya berpikir kalau he's just another comics.
Ternyata, opini tak beralasan saya terpatahkan oleh fakta.
Beberapa kali saya iseng buka Youtube untuk menonton beberapa rekaman stand up comedy. Sampai suatu hari, saya menonton sebuah stand up yang dibawakan oleh Pandji. Di rekaman itu, Pandji mengangkat topik tentang legalisasi ganja. Waktu itu saya pikir
Mulai saat itulah saya mengikuti perjalanan Pandji. Saya mengikuti blog kolam komiknya dan terutama, menonton rekaman Tour MDB via youtube.
Menonton bagaimana seorang Pandji bercerita tentang kehidupannya dan mengungkapkan berbagai keresahannya di MDB membuat saya menjadi iri. Saya iri melihat para penonton yang tertawa riuh dikala pandji dengan ganasnya melemparkan berbagai celotehannya. Saat itulah saya berjanji pada diri saya sendiri
Sabtu, 2 November 2013. Janji itu pun terbayar LUNAS.
Terima kasih telah membawa Pandji ke kota istimewa, Yogyakarta, @smartfrenworld.
Terima kasih sudah membantu mewujudkan salah satu impian saya :)
Saya sudah membeli tiket #MesakkeBangsaku Yogyakarta semenjak lebih dari 1 bulan yang lalu. Meskipun deadline tesis membuat saya selalu berharap agar bulan Oktober tidak segera berakhir, rasa bersemangat menunggu kehadiran tanggal 2 November tidak bisa dipungkiri.
Akhirnya, 2 November 2013 pun datang.
Saya sampai di AKS Tarakanita sekitar jam 7 malam. Karena agak terlambat datangnya, saya pun harus puas duduk di deretan agak belakang.
Sekitar pukul 7.35 (jam saya), duet @oomimot dan @yusrilfahriza pun mulai membuka acara. Ruangan yang awalnya dipenuhi dengan suara bincang halus, pun berubah menjadi sebuah koor tawa saat duo MC ini mengambil panggung.
Sebagai comics opener dari Yogyakarta, Nanda berhasil mengocok perut para penonton dengan gaya "sok imut ala wota nya" :P. Meskipun belum pernah melihat langsung penampilannya, saya puas dengan penampilannya. Pandji pintar memilih openernya.
Jika penampilan opener bisa menjadi indikator dari seberapa pecahnya #MesakkeBangsakuYogyakarta, yang didukung oleh @smartfrenworld ini, maka saya yakin malam minggu saya kali ini, akan luar biasa menyenangkan.
Opener kedua adalah Kamga Tangga. Lagi-lagi, ini adalah pertama kalinya saya melihat aksinya menjadi komik.Semuanya aja pertama kali nhir, ketahuan deh kan kalau bukan anak gaul :))).
Ternyata ni orang bocor juga. bit-bit yang disampaikan sangat "berkarakter"- if you know what i mean ;-) -
Setelah dihibur oleh 2 orang opener brilian malam ini, muncullah Sang Bintang.
Dengan memakai kaos putih #MesakkeBangsaku dibalut dengan jas putih, Pandji masuk panggung dengan diiringi hujan tepuk tangan dari bangku penonton. Sekilas, saya melihat pancaran bangga di matanya. Suatu perasaan yang sangat wajar, karena dia memang pantas untuk berbangga diri melihat ratusan penonton memenuhi AKS Tarakanita untuk mendengarkan keresahannya tentang Bangsa ini.
Tidak ada menit yang berlalu tanpa senyum lebar, tepuk tangan, tawa lebar dan sesekali wajah ngowoh, berusaha mencerna bit-bit cerdas dan sesuai realita dari pandji. Saya pribadi, terpukau dengan sudut pandang pandji dalam membawakan bit tentang kaum minoritas dan pendidikan Bangsa ini.
Lagi-lagi Pandji berhasil memukau saya.
Lagi-lagi saya harus mengakui bahwa dibalik "on cue ngondeknya", Pandji telah menunjukkan kelasnya sebagai seorang komik berkualitas.
#MesakkeBangsakuYogyakarta malam ini, tidak hanya membuat saya terhibur dan tertawa terbahak-bahak, tapi Pandji telah mengambil posisi seorang guru bagi saya, bagi kami, semua penonton.
Dalam salah satu materinya tentang pendidikan, Pandji mengatakan
Dengan caranya sendiri, Pandji mengajak saya dan penonton lainnya untuk bermain malam ini.
Pandji mengajak kami bermain sembari melihat potret bangsa ini dari kaca matanya, yang menurut saya adalah kaca mata yang kritis.
Pandji mengajak kami semua menyadari permasalahan bangsa ini, tapi ia menolak untuk mengambil cara mengeluh dan berontak.
Justru, Pandji mengajak kami mengenal bangsa ini dengan menertawakan berbagai "keajaiban ala Indonesia".
Malam ini kami tertawa lepas, kami bersenang-senang, kami bermain bersama dan disaat itulah Pandji menyusupkan pelajaran tentang Indonesia kepada kami.
Cerdik sekali bukan?.
Melihat dari judulnya, #MesakkeBangsaku mungkin terkesan seperti satu ungkapan pesimis. Layaknya seorang yang putus asa dan mengatakan "Kasihan ya Bangsaku".
Seperti pernyataan yang diucapkan seorang Guru Besar Psikologi UGM beberapa hari lalu dalam pidato pengukuhannya
Bergerak seperti apa?
Bergerak dengan cara apapun yang kamu bisa.
Kembali mengutip pernyataan Pandji
"We are what we know"
Pandji mengajak kita untuk terus belajar, agar bangsa ini memiliki generasi yang terdidik.
Terima kasih untuk pelajarannya yang menyenangkan malam ini, Pandji.
Ditunggu pelajaran selanjutnya :)
- @Nhira_jiks -
Bermain terkadang dianggap sebagai satu aktivitas yang hanya membuang-buang waktu.
Kalau masih ada yang berpikiran seperti ini, pastilah dia belum pernah mendengar sepotong pemikiran dari seorang "visioner" bernama Pandji Pragiwaksono.
Nama Pandji memang sudah tidak asing di jagad perkomikan di Indonesia. Jujur, saya sendiri baru ngeh kalau Pandji adalah seorang komik pada tahun 2011. Waktu itu, saya hanya berpikir kalau he's just another comics.
Ternyata, opini tak beralasan saya terpatahkan oleh fakta.
Beberapa kali saya iseng buka Youtube untuk menonton beberapa rekaman stand up comedy. Sampai suatu hari, saya menonton sebuah stand up yang dibawakan oleh Pandji. Di rekaman itu, Pandji mengangkat topik tentang legalisasi ganja. Waktu itu saya pikir
Gila juga nih orang, berani bawain materi ini. Nggak takut di demo?Pemikiran ini tidak berlangsung lama, pada akhirnya saya malah terhipnotis oleh Pandji.
Ini orang pintar banget. Jenius!!! - ucap saya-
Mulai saat itulah saya mengikuti perjalanan Pandji. Saya mengikuti blog kolam komiknya dan terutama, menonton rekaman Tour MDB via youtube.
Menonton bagaimana seorang Pandji bercerita tentang kehidupannya dan mengungkapkan berbagai keresahannya di MDB membuat saya menjadi iri. Saya iri melihat para penonton yang tertawa riuh dikala pandji dengan ganasnya melemparkan berbagai celotehannya. Saat itulah saya berjanji pada diri saya sendiri
Suatu saat kalau pandji buat tour lagi, saya harus nonton!!!
Sabtu, 2 November 2013. Janji itu pun terbayar LUNAS.
Terima kasih telah membawa Pandji ke kota istimewa, Yogyakarta, @smartfrenworld.
Terima kasih sudah membantu mewujudkan salah satu impian saya :)
Saya sudah membeli tiket #MesakkeBangsaku Yogyakarta semenjak lebih dari 1 bulan yang lalu. Meskipun deadline tesis membuat saya selalu berharap agar bulan Oktober tidak segera berakhir, rasa bersemangat menunggu kehadiran tanggal 2 November tidak bisa dipungkiri.
Akhirnya, 2 November 2013 pun datang.
Saya sampai di AKS Tarakanita sekitar jam 7 malam. Karena agak terlambat datangnya, saya pun harus puas duduk di deretan agak belakang.
Sekitar pukul 7.35 (jam saya), duet @oomimot dan @yusrilfahriza pun mulai membuka acara. Ruangan yang awalnya dipenuhi dengan suara bincang halus, pun berubah menjadi sebuah koor tawa saat duo MC ini mengambil panggung.
Malam minggu telah dimulai!! Yayyy!!!
Sebagai comics opener dari Yogyakarta, Nanda berhasil mengocok perut para penonton dengan gaya "sok imut ala wota nya" :P. Meskipun belum pernah melihat langsung penampilannya, saya puas dengan penampilannya. Pandji pintar memilih openernya.
Jika penampilan opener bisa menjadi indikator dari seberapa pecahnya #MesakkeBangsakuYogyakarta, yang didukung oleh @smartfrenworld ini, maka saya yakin malam minggu saya kali ini, akan luar biasa menyenangkan.
Opener kedua adalah Kamga Tangga. Lagi-lagi, ini adalah pertama kalinya saya melihat aksinya menjadi komik.
Ternyata ni orang bocor juga. bit-bit yang disampaikan sangat "berkarakter"- if you know what i mean ;-) -
Setelah dihibur oleh 2 orang opener brilian malam ini, muncullah Sang Bintang.
Dengan memakai kaos putih #MesakkeBangsaku dibalut dengan jas putih, Pandji masuk panggung dengan diiringi hujan tepuk tangan dari bangku penonton. Sekilas, saya melihat pancaran bangga di matanya. Suatu perasaan yang sangat wajar, karena dia memang pantas untuk berbangga diri melihat ratusan penonton memenuhi AKS Tarakanita untuk mendengarkan keresahannya tentang Bangsa ini.
Tidak ada menit yang berlalu tanpa senyum lebar, tepuk tangan, tawa lebar dan sesekali wajah ngowoh, berusaha mencerna bit-bit cerdas dan sesuai realita dari pandji. Saya pribadi, terpukau dengan sudut pandang pandji dalam membawakan bit tentang kaum minoritas dan pendidikan Bangsa ini.
Lagi-lagi Pandji berhasil memukau saya.
Lagi-lagi saya harus mengakui bahwa dibalik "on cue ngondeknya", Pandji telah menunjukkan kelasnya sebagai seorang komik berkualitas.
#MesakkeBangsakuYogyakarta malam ini, tidak hanya membuat saya terhibur dan tertawa terbahak-bahak, tapi Pandji telah mengambil posisi seorang guru bagi saya, bagi kami, semua penonton.
Dalam salah satu materinya tentang pendidikan, Pandji mengatakan
Cara supaya menjadi orang sukses adalah dengan banyak bermain *membayangkan para guru ngomel-ngomel ke Pandji*
Dengan caranya sendiri, Pandji mengajak saya dan penonton lainnya untuk bermain malam ini.
Pandji mengajak kami bermain sembari melihat potret bangsa ini dari kaca matanya, yang menurut saya adalah kaca mata yang kritis.
Pandji mengajak kami semua menyadari permasalahan bangsa ini, tapi ia menolak untuk mengambil cara mengeluh dan berontak.
Justru, Pandji mengajak kami mengenal bangsa ini dengan menertawakan berbagai "keajaiban ala Indonesia".
Malam ini kami tertawa lepas, kami bersenang-senang, kami bermain bersama dan disaat itulah Pandji menyusupkan pelajaran tentang Indonesia kepada kami.
Cerdik sekali bukan?.
Melihat dari judulnya, #MesakkeBangsaku mungkin terkesan seperti satu ungkapan pesimis. Layaknya seorang yang putus asa dan mengatakan "Kasihan ya Bangsaku".
Seperti pernyataan yang diucapkan seorang Guru Besar Psikologi UGM beberapa hari lalu dalam pidato pengukuhannya
Permasalahan indonesia tidak akan selesai hanya dengan merasa sedih, menarik nafas apalagi mengasihani Indonesia. Kita harus mulai bergerak. - Prof. Kwartarini Wahyu Yuniarti, 2013-
Bergerak seperti apa?
Bergerak dengan cara apapun yang kamu bisa.
Kembali mengutip pernyataan Pandji
"We are what we know"
Pandji mengajak kita untuk terus belajar, agar bangsa ini memiliki generasi yang terdidik.
Terima kasih untuk pelajarannya yang menyenangkan malam ini, Pandji.
Ditunggu pelajaran selanjutnya :)
- @Nhira_jiks -
No comments:
Post a Comment