Monday 15 November 2010

Dengan kereta ku pergi, Dengan kereta ku kembali

naik kereta api Tuttt Tuttt Tutt
siapa hendak turut? 
Ke bandung... Surabaya... 
(Tak) bolehlah naik dengan percuma
Ayo kawanku lekas naik
Keretaku tak berhenti lama 

Di masa kecilku, lagu ini sering kali kunyanyikan dengan teman-temanku. biasanya kami menyanyikan ini saat main kereta-keretaan. rasanya senang sekali saat berdiri berbaris panjang dan badan berlenggak lenggok saat bermain kereta-keretaan ini. 
Saat itu nhira kecil belum pernah melihat dengan mata kepala sendiri seperti apa wujud si ular besi ini. Bentuk-bentuk kereta hanya bisa kulihat dari berbagai gambar di buku-buku mewarnai dan buku-buku belajar membaca. kejadian ini terus berlanjut, setidaknya sampai aku menginjak SD. Papa dan Mama mengajak berlibur ke Jakarta, dimana akhirnya aku berhasil melihat langsung si ular besi dengan kedua mataku sendiri. ternyata, hanya melihat tidaklah cukup. Ingiiiiin rasanya menjejakkan kaki ke dalam dan berjalan-jalan di dalam kereta. 
bagaimana yah rasanya naik kereta? 
sepertinya kurang lebih itulah yang terlintas dalam pikiranku saat itu. 

Akhirnya, niatan untuk merasakan naik kereta pun terlaksana. setelah melalui perencanaan panjang, akhirnya aku, winda dan devi berhasil mewujudkan misi kami untuk liburan ke bandung-jakarta. Berangkatlah aku dan devi ke bandung naik KA Eksekutif Turangga. Wuih,, pernah kan merasa sangat excited saat mendapatkan sesuatu yang kamu idam-idamkan sejak dulu? 

Pengen lompat-lompat?
jantung berdetak begitu cepat?
Bibir tak henti menyunggingkan senyum? 
Itu semua aku rasakan saat aku akhirnya duduk menunggu kereta ini datang di stasiun tugu Jogja. 

saat kereta datang? 
Percaya deh, jantung ini rasanya mau keluar saking senangnya.. Hahahaha

Sebenarnya, aku juga pernah naik kereta. Kereta Parahyangan dari bandung-jakarta dan Prameks Jogja-solo sudah pernah kunaiki, tapi dari dulu aku pengen banget merasakan naik kereta yang lama, perjalanan yang cukup lama sehingga aku bisa merasakan kursi kereta untuk tidur. 
akhirnya saya naik kereta!!!! 

Perjalanan kereta malam itu cukup menarik. walaupun cukup lelah, mata seakan tak rela untuk menutup. memang mata tak begitu dimanjakan dengan pemandangan di luar jendela, tetapi obrolan heboh di tengah malam cukuplah menjadi teman seperjalanan sembari mata ini berusaha melihat setiap detail dalam kereta ini. 

aku bisa bilang kalau perjalanan kereta dari jogja-bandung kali ini cukup menyenangkan, walaupun terkadang tidurku terusik dengan suara kereta yang agak horor (seakan roda kereta ini mau lepas dari relnya). tidurku cukup nyaman, AC dalam kereta masih dapat ditolerir (dapat selimut dan bantal juga looh!!!), penjual makanan berseliweran, barang aman dan tidak ada tindakan tidak senonoh yang terjadi. yah,, cukup pantaslah kereta ini menyandang gelar kereta eksekutif. 

Saat langit mulai terang, tanda matahari mulai menggeliat barulah pemandangan yang tak akan kulupakan selama hidupku tertangkap kedua mataku. sawah-sawah hijau dan gunung seakan membiusku di subuh itu. Saat aku beranjak dari kursiku untuk memenuhi panggilan alam, otomatis aku keluar gerbong keretaku. angin pagi yang dingin menusuk menyambut bersamaan dengan pemandangan hijau nan landai di luar sana. Sesaat aku merasa bukan di Indonesia. 
Subhanallah,, bagus banget siiih!!! Ini pemandangan JUARA nih. 

Belum putus rasanya kekagetanku, ternyata saat masuk ke toilet kereta ada yang lebih mengagetkanku lagi. Ternyata segala hajat yang dibuang di toilet ini tidak ditampung di tempat khusus melainkan langsung terjun ke bawah kereta (baca: jalan rel kereta). 
WOW

toilet seperti ini bukan pemandangan baru buat aku sebenarnya. saat safari zaman aku AFS dulu, aku juga pernah menggunakan toilet seperti ini, dulu kami menyebutnya "bush toilet", tapi kan itu di tengah-tengah hutan dan segala hajat yang dibuang pun akan langsung tertanam berpuluh-puluh meter dari permukaan tanah. bukan di jalanan kereta seperti ini!! Ckckckck,,, akhirnya aku menemukan satu ketidakpantasan dalam kereta eksekutif Indonesia. 

seakan tak mau kalah dengan pesawat terbang, ternyata kereta ini pun memiliki majalah kereta, berisi tentang berbagai informasi tentang kereta dan berbagai tempat wisata di kota Bandung dan sekitarnya. berhubung aku dan devi buta mengenai bandung, kami pun sepakat untuk mengambil majalah ini untuk menjadi guide kami, yang ujung-ujungnya nggak terlalu digunakan juga sih :)) dan sekarang pun aku lupa dimana menaruh majalah itu. 

Sekitar jam 7 pagi, akhirnya kereta ini memberhentikan diri di stasiun bandung. Aaaah,,, halo Bandung!!! bubur ayam depan stasiun pun diputuskan menjadi langkah awal kami berkuliner di bandung.. 

Aku pikir inilah kali terakhir aku menaiki kereta dalam liburanku ini. tapi ternyata merapi membuat liburanku yang awalnya cuma bandung jakarta harus bertambah menjadi tangerang. Situasi merapi yang tidak kondusif membuat papa mama merasa harus mengungsikan anaknya dan tanteku di tangerang dengan sigap menerima keponakannya ini. hihihi

keberadaan aku di tangerang nggak disia-siakan oleh tanteku. dengan semangat si tante mengajak aku ke mangga dua. 
kita ke mangga dua naik kereta aja neng, jam 9 kereta berangkat dari stasiun tangerang. nanti kita tinggal jalan atau naik angkot aja dari stasiun jakarta kota ke mangga dua. 
Denger mangga dua, aku siih hayuuuk aja!!!
Jadilah aku naik kereta lagi. bisa dibilang, selama "liburan" di tangerang aku cukup kenyang naik kereta. walaupun cuma berkereta selama 1 jam, ternyata cukup banyak hal yang aku lihat dan cukup membuatku tertegun. kalau selama perjalanan jogja-bandung yang aku lihat adalah yang baik-baik, maka kali ini aku melihat sisi gelap jakarta. 

rumah-rumah kecil dari kardus dan triplek terlihat rapuh tapi ternyata cukup kuat menahan terpaan kencangnya angin kereta. sampah berbagai bentuk dan jenis bertebaran di sekeliling rumah, hidup di rumah yang sempit dan kurang ventilasi belum lagi dengan sanitasi yang sangat jauh dari kata memadai. begitu kontrasnya dengan gedung-gedung modern nan kinclong di latar belakang rumah mereka. 


anak-anak kecil bermain di antara rel-rel rumit kereta, berlarian seakan tak kenal takut bahkan tidak tampak khawatir melihat kereta yang tanpa ampun berseliweran di sampingnya. sekelompok bapak dan ibu yang berjuang mencari nafkah dengan berjualan di antara rel-rel kereta api. bahkan segepok pisang yang dijual ditaruh hanya sekitar 10cm dari rel kereta. Ckckckck,,, satu realita kembali tersaji di hadapan mukaku.

2 kali bolak balik naik kereta tangerang ekspres ini cukuplah mengajariku banyak hal. berbagai cara mengejar kereta sudah dilalui, mulai dari duduk manis menunggu datangnya kereta sampai pada lari kocar kacir mengejar kereta yang sudah mau berangkat. perjalanan dengan duduk dan berdiri pun sudah dirasakan. beginilah memang kalau menggunakan transportasi umum.


Sampai akhirnya tiba saatnya untuk pulang ke Jogja. lagi-lagi karena merapi, penerbangan ke jogja semua ditutup. jadilah aku harus lewat solo dulu sebelum mencapai jogja. Untuk ke jogja pastinya harus naik prameks kan? disini terjadi kejar-kejaran waktu lagi antara aku dan prameks. pesawat mendarat sekitar pukul 5.10 dan kereta berangkat pukul 5.54. mau tak mau, taksi dari bandara adi sumarmo kuminta untuk ngebut mencapai stasiun purwosari. Phewww,,, sampailah akhirnya di stasiun dan tiket prameks pun aman di tangan. Tengok kanan kiri, stasiun ini cukup penuh. 
bakal berdiri di kereta ni kayaknya
benar saja,, prameks dari balapan sudah penuh banget. tambah lagi penumpang dari purwosari. Yaaa sudah,, berdirilah dengan tegar aku di kereta selama kurang lebih 1 jam. tak banyak yang dapat dilihat di luar kereta kali ini. tapi tentu saja pemandangan di dalam kereta tak kalah meriah. banyak penumpang yang duduk bergelimpangan di lantai kereta, anak kecil yang digendong papa mamanya dan terlihat damai sekali dalam tidurnya seakan tak mendengar teriakan penjual makanan dan koran mondar mandir gerbong, seorang lelaki dan wanitanya yang saling mengobrol lirih bahkan ada yang saling sms an padahal mereka duduk berseblahan, kakek yang duduk di pojokan memegang karung gandumnya erat, nenek yang berjongkok dengan menggandeng cucunya yang duduk bersandar di dada sampai pada muda mudi zaman sekarang yang heboh mengobrol atau bahkan hanya duduk diam sambil mendengarkan lagu yang ada di playlistnya. 

Kereta,,
dengan caramu sendiri ada pesona yang menguar


tampilanmu yang mewah 
maupun yang kusam mengajarkan berbagai hal padaku 

kini aku tak lagi hanya sekedar menyanyikan lagu kanak-kanak zaman dulu
aku MERASAKAN naik kereta api yang tak lagi berbunyi tuuuttt tuttttt tuuuttt..

beberapa menit sebelum kereta ini sampai di lempuyangan
tiba-tiba satu kesadaran menyusup di otakku 
kemarin pergi liburan naik kereta, sekarang pun mengakhiri liburan dengan kereta 

Well,, see you around train!!
Thanks for the amazing experience!

7 comments:

  1. nhiraaa...gak keliatan tulisaannnya..ganti warnanya dunkk..pengen aku baca...hehehe

    ReplyDelete
  2. wah nhir, dh balik ke jogja lagi ya?
    nhir.. aq naksir sm banner blog km.. cr bikinnya gmana? hehe.

    ReplyDelete
  3. nad, kamu liat aja di
    http://thecutestblogontheblock.com/

    ReplyDelete
  4. Selamat yaaaa...akhirnya naik kereta
    Cobain yang ekonomi Nhir. Gokil. Aku pernah berdiri dari Klaten sampai Surabaya selama 6 jam. Dan itu amat sangat padat. Ga manusiawi lah

    Btw, Prameks ada gerbong khusus cewek lho. Ga diceritain juga :)

    ReplyDelete
  5. aku bahkan nggak ngeliat ada gerbong khusus cewek. saking penuhnya. and i can guarantee at that time none would cares about that.

    Bahkan di jakarta aja, gerbong khusus cewek nggak begitu strict. masih ada aja cowok yang duduk di gerbong cewek

    ReplyDelete