Tuesday 7 August 2007

Ayat-Ayat Cinta


Ayat-ayat Cinta

Pengarang: Habiburrahman El Shirazy

Ngeliat itu, mungkin sepintas kita mikir klo ni novel Cuma berkisar ma hal-hal islami n membahas mengenai definisi, proyeksi dan realisasi cinta seorang hamba dengan Tuhan nya (baca:Allah). Emang bener si,,Cuma nggak sepenuhnya bener. Ni buku nggak Cuma ngebahas masalah perwujudan Cinta seorang hamba kepada Allah. Bang Abik seolah ingin menyuguhkan berbagai Cinta yang kita punyai di kehidupan sekitar, memperlihatkan kita bahwa cinta itu tidak sedangkal apa yang kita kira, membuka mata kita bahwa semua orang butuh dan berhak atas cinta, sekecil apapun itu. Beliau juga membuka mata kita bahwa kita tuh sebenarnya punya energi yang tak terbendung untuk mencintai. Hidup itu terlalu sia-sia klo kita hanya menggunakannya untuk mencintai 1 atau 2 hal di Dunia ini. Kita mampu untuk mereguk segala cinta di dunia ini, asal kita mau dan kita selalu membuka hati.

Yang aku liat selama ini yah, kita tuh cenderung mencintai 1 atau 2 hal aja…misalnya ada seorang kaya yang hedonis, ia hanya mencintai hartanya, ia mencintai status sosialnya, sehingga seakan takut bila suatu saat ia akan kehilangan itu, tapi di lain pihak, ia tidak mencintai badannya,ia selalu meminum alcohol,makan makanan berolesterol tinggi, dan yang parah, ia tidak lagi mencintai Tuhan nya, boro-boro mencintai, mengenal pun ia mungkin tidak atau mungkin ia sudah lupa. Lain lagi dengan orang yang mencintai Tuhan nya, ia jelas jelas mengerti masalah Agama dan segala sesuatunya, tapi sebagian orang yang termasuk golongan ini seakan mengisolasi dirinya hanya untuk melakukan berbagai kegiatan kerelegiusan, sehingga melupakan urusan lainnya, dan terkadang bagi golongan fanatic, mereka cenderung menjauhi golongan-golongan orang yang “berbeda” dengan mereka. Tapi di cerita ini, bang Abik secara apik menghidupkan karakter seseorang yang mampu mem balance

kan

semua itu.

Terkisah seorang mahasiswa pasca sarjana Universitas Al-Azhar Cairo asal

Indonesia

bernama Fahri. Terkesan ia adalah pelajar pada umumnya, tapi sesungguhnya pribadinya adalah sangat extraordinary. Ia seorang yang patuh, sopan, open minded, bersahaja dan ulet. Kesehariannya dihabiskan dengan berbagai urusan kuliah, pengajian bersama seorang Syaikh -Syaikh Ustman- yang sangat dihormati dan disegani oleh masyarakat mesir, urusan sosial dengan lingkungan sekitar yang tetap ia jaga dengan baik. Ia adalah pemegang Islam yang taat, ia berusaha mematuhi segala ajaran Islam yang ia kaji dari Al-Quran dan Al-Hadist dalam setiap desahan nafas dan langkah kakinya. Ia memiliki tetangga yang merupakan penganut Kristen koptik. Tapi justru dengan keluarga inilah, ia dan teman2 seflatnya memiliki hubungan kekeluargaan yang baik. Mereka memberi hadiah pada anggota keluarga tersebut saat ada yang berulang tahun, dan sebaliknya keluarga itu pun menghargai dan mengerti prinsip-prinsip keislaman yang dianut oleh pemuda2 Islam ini. Bahkan pada akhir cerita, anak perempuan dari keluarga ini yang bernama Maria jatuh cinta dan akhirnya menikahi fahri.

Fahri pun tak tanggung-tanggung dalam membela kemungkaran. Ia pernah membela seorang wanita bercadar yang disudutkan

massa

di dalam bus karena wanita ini memberikan tempat duduk kepada seorang ibu tua berkebangsaan Amerika. Ia disudutkan karena dianggap masyarakat ia telah mempermalukan masyarakat mesir dengan tindakannya itu. Dan saat itulah fahri membela wanita yang belakangan diketahui bernama Aisha. Ia memaparkan berbagai alasan yang akhirnya membuat

massa

meminta maaf pada Aisha dan menyadari kesalahan mereka. Disinilah bang Abik mendeskripsikan culture orang mesir, ia menggambarkan bahwa masyarakat mesir adalah masyarakat yang mudah terpancing emosinya, mereka cenderung cepat menyimpulkan sesuatu dan hukumnya tidak memiliki asas praduga tak bersalah,melainkan asas praduga bersalah. Hal terakhir yang saya sebutkan ini bakal terungkap di bab-bab akhir. Disitu bang Abik menggambarkan betapa lemahnya hukum di sebuah Negara Islam, yang memiliki sebuah universitas tertua di Dunia dan telah melahirkan banyak cendekiawan. Hukum Negara ini terlalu mudah disetir oleh orang-orang yang berkuasa. Seseorang yang tidak bersalah bisa disulap menjadi bersalah hanya karena mereka berhadapan dengan orang2 yang berkuasa. Pejabat hukum dengan gampangnya disuap, bahkan pihak univeristas pun akhirnya kalah oleh tekanan para orang2 berkuasa itu…

Singkat cerita, Beberapa intrik percintaan pun menyertai kehidupan fahri. Tapi Fahri akhirnya menikah dengan Aisha atas bantuan Syaikh Ustman dan Paman nya Aisha yang juga mengenal baik Fahri. Saat kehidupan baru fahri dan aisha dimulai, mereka mulai cooling down dengan semua, sesaat kehidupan terasa nyaman. Tapi ini bukanlah hidup jika tanpa masalah. Masalah besar datang tiba-tiba, menjungkirbalikkan kehidupan fahri. Ia difitnah habis2an oleh gadis yang pernah ia tolong. Dan saat inilah keimanannya dipertaruhkan. Apakah ia akan menjadi muslim yang mulia dihadapan Allah karena ketaatannya, atau kah sebaliknya? Apakah ada jalan keluar baginya? Siapa kah yang akhirnya menolongnya? Dan apa yang terjadi dengan Maria? Mengapa ia menangis pilu dalam tidurnya?

Ayat-ayat cinta adalah buku hebat yang dikarang oleh penulis berbakat. Buku ini memaparkan cinta untuk semua. Dan dengan mambacanya, saya merasa seakan ada perasaan lain yang merasuk hati. Saya merasa terpanggil untuk melakukan sesuatu yang lebih dengan hidup saya.

Ada

saatnya, saya merasa bodoh sekali, tidak bisakah saya melakukan sesuatu seperti fahri membela Agama dan prinsip yang ia pegang?

Seneng banget akhirnya ada buku yang begini….

Keren banget……

TOP BGT…….

i think he’s gonna be the fave author of mine…..

No comments:

Post a Comment