Tuesday, 2 February 2010

Indonesia Panas, Semangat Membara

Makin hari terasa makin panas nggak sih?
cuma aku aja yang ngerasa atau yang lainnya juga?

Akhir-akhir ini semua hal makin panas
Nggak cuma cuaca yang kisarannya 35 derajat celcius dengan humidity nya yang ampun-ampunan, ngebuat hampir tiap orang nggak bisa lepas dari yang namanya AC, kipas angin atau bahkan lembaran kertas yang dialih fungsikan sebagai kipas dadakan barang beberapa menit,,

SEMUA HAL...
mulai dari gosip perceraian selebritis, kisah mengharu birunya kehidupan para "sosok impian" itu seakan nggak berhenti wara-wiri di televisi

Kasus Bank Century yang kalau makin dilihat makin kehilangan esensi inti yang dicari,,
mungkin agak telat untuk komen sekarang, tapi bener-bener deh geram aja denger komen yang beredar akhir-akhir ini, but i'll have a go..

PANSUS yang harusnya jadi pihak yang bisa jadi pembuka jalan, malah kaya jadi arena orang-orang yang pamer intelektualitas.
oke sih ya, mereka punya jabatan sebagai anggota DPR yang Terhormat dengan background pendidikan yang "mumpuni", tapi dilihat dari aksi mereka di beberapa sidang PANSUS, kebanyakan dari mereka justru memperlihatkan beberapa hal yang seharusnya tidak diperlihatkan oleh orang-orang seperti mereka.

mereka kan seharusnya menjadi pihak netral yang diujung pemeriksaannya nanti dapat memberikan hasil mengenai apa yang sebenarnya terjadi serta mempertimbangkan mengenai label "bersalah" atau "tidak bersalah" yang dapat ditujukan ke beberapa orang yang terlibat.

menurut pendapatku, apa yang PANSUS lakukan malah cenderung langsung nge judge orang-orang yang duduk di "kursi pesakitan" itu sebagai orang yang bersalah. pertanyaan dilontarkan dengan emosi yang meluap-luap dengan bahasa yang terkadang jauh dari kesan berpendidikan. BAHKAN mereka mempermasalahkan penggunaan kata yang digunakan disaat rapat dan kemudian mengaitkannya dengan filsafat penggunaan bahasa. 
for God Sake, would you please get yourself on track??

Okey, FYI this post doesn't mean to harm or insult someone out there, i'm just trying to say what i think. 

Masyarakat diluar sana sibuk dengan kasus triliunan rupiah bank Century, tapi mereka ngelupain kaum minoritas (yang mungkin jumlahnya akan terus membengkak menjadi separuh penduduk Negeri) yang tersebar di penjuru Indonesia yang bahkan untuk memikirkan makanan apa yang akan dimakan hari ini pun tak bisa.

Dalam headline berita beberapa hari ini, banyak sekali berita yang meneriakkan nama-nama kemiskinan dan kesengsaraan. 

Sinar, gadis kecil yang harus melakukan semua pekerjaan rumah (and i really mean ALL HOUSEWORK) sekaligus bersekolah. kenapa begitu? karena ibunya lumpuh sejak beberapa tahun lalu. sehingga ia harus mengatur dan melakukan semua pekerjaan rumah sambil mengurus ibunya. bayangkan, anak umur 7 tahun melakukan berbagai macam pekerjaan yang tampak sepele tapi ribet itu. bisakah kamu melakukannya?

Jujur disaat aku berumur 7 tahun, aku TIDAK BISA melakukan hal itu semua. memasak air pun aku tak bisa. hebat banget kamu dek..

lain lagi dengan cerita si Bilqis. adek kecil ini malah harus berjuang dengan sakit kuning di usianya yang masih sangat sangaaat belia. bayi yang hanya bisa digendong ini terlihat hanya tidur diam, sesekali bergerak. kalaupun ia bangun, mata pun rasnaya tak tega menatap mata dan keseluruhan tubuhnya. tubuhnya yang berkulit sawo matang seakan bercampur dengan warna kuning, matanya pun terlihat kuning. 

Simpati masyarakat pun mengalir dalam gerakan Koin untuk Bilqis

cuma 2 kasus itu? 
masih banyak kawan,,

Pernah dengar kasus penjualan bayi? 
Yup, bayi itu dijual langsung oleh ibunya seharga Rp 3.800.000,00. Rp 800.000 digunakan untuk membayar biaya persalinan dan Rp 3.000.000 sisanya untuk membayar bayinya. kenapa sang ibu tega? 
karena saya nggak punya uang untuk membiayai anak saya
Jujur sekali alasan ibu itu..
Tega sekali memang, tapi alasan sang ibu juga sebenarnya patut dimaklumi walaupun bukan berarti dibenarkan. 

Kasus bayi hydrochepalus (aku lupa nama bayi dan asalnya), 
umurnya juga masih dalam hitungan bulan, tetapi kepalanya sudah besaaaar sekali. 
lagi-lagi tak ada yang bisa dilakukan oleh keluarga, karena mereka tak ada biaya untuk mengobati buah hati mereka. 

Hmmm,,,terlalu berlebihan kah saya kalau akhirnya saya mengatakan bahwa sekarang, para penduduk yang hidup di bawah standar kehidupan normal kembali dicabut haknya atas 1 hal? 

orang miskin DILARANG untuk SAKIT

Ya Allah, ini potret Negriku yang katanya Zamrud Khatulistiwa. Negeri yang dulunya berjaya dan sekarang mulai timbul tenggelam di "dunia persilatan". mengutip kata Shakespeare 
when trouble comes, they come not in single spies, but in batallions
sepertinya memang itu yang terjadi saat ini di Indonesia. kalian tak perlu diingatkan mengenai apa saja yang terjadi kan? 

then again, should we just quit? 
if you choose so, go ahead. i'd choose my own path. cited from Gandhi's 
you must be the change you wish to see in the world

If you want a better life, CHANGE!!!


Semua masalah ada pangkalnya kan? semua yang berpangkal itu SELALU ada ujungnya.

Ayo kita cari ujung penghabisan dari masalah kita, Kawan!!!


1 comment: