Tuesday 29 December 2009

Hati bertanya

entah apa yang terjadi di pikiran ini akhir-akhir ini


pikiran ini kadang terus melayang dan sampai di satu titik 


membuat hati ini sedikit melambung


lalu kemudian jatuh


sehingga hati ini merasakan perih


perih yang terasa hanya sedikit, tetapi seakan itu terus menganga


makin kucoba untuk resapi, 


seakan alarmku berbunyi dan perih itu makin terasa




Keperihan itu terasa menyakitkan


tetapi ia seakan candu


candu yang secara tak sadar membuatku ingin terus memikirkannya




apa yang sebenarnya terjadi? 


hati ini, ingatan ini, badan ini, bahkan otak ini berusaha mencari jawaban


jawaban yang tak mungkin aku dapatkan secara hitam diatas putih


karena jawaban itu jauh tersembunyi di hati




Tak cukup rasanya melihat sepasang mata untuk mencari jawaban


karena mata itu mengandung terlalu banyak arti


mata ini pun tak lagi dapat membedakan arti-arti yang berusaha diterjemahkan


hati ini pun terasa bias


tak mampu lagi meraba kebenaran yang mungkin saja terlihat gamblang






Thursday 24 December 2009

Happy Birthday Mum

Dear Mum,

It's 24th of December,

Today is your birthday..

happy birthday Mum,,

You know how bad i am to be on the plane right now and finally hug you and say
HAPPY BIRTHDAY MY LOVELY MUM

I know you will have such a wicked birthday ever.
You've been through such a hard year, but now you can scream to the world aout loud that you're finally back on your own track and you're happy with your life.

I adore you for every things you've done...

I love the way you love people..

You love people unconditionally, and that makes you very special.


It's so sad if i admit i only celebrate your birthday with you ONCE

i really want to celebrate it again with you,

but distance wont keep me to say this happy birthday greetings...

I LOVE YOU MUM,,,



Wednesday 23 December 2009

Hari Terakhir

23 Desember 2009...

Ini hari terakhir

Bukan...Bukan...Ini bukan hari terakhirku,

ini adalah hari terakhirku sebagai Mahasiswi Semester 5 Fakultas Psikologi UGM.
itulah yang ada di pikiranku saat aku membuka mata di pagi hari.


Seiring berjalannya waktu, mata kuliah Dasar-dasar Intervensi yang diampu oleh bunda sofi pun selesai,
bangga rasanya dididik oleh seseorang sehebat beliau, kemudian aku melangkahkan kaki ke kantin (Yup, untuk kembali mencharge baterai badanku) lalu bergerak naik ke perpustakaan lantai 3 untuk mengerjakan PSP.

At least, hari terakhir semester 5 ku harus menghasilkan beberapa item PSP
itu pikiran penuh semangatku..

hampir 1 jam aku habiskan di perpus, berpikir, menerawang dan komat-kamit sendiri memikirkan item-item dan tiba-tiba
cring,,,
pertanda ada email masuk.
aku buka emailku dan ternyata itu adalah notifikasi inbox baru dari FB Psikologi UGM, yang isinya
Innalillahi wa inna ilaihi roji'un, .....Segalanya yg ada di dunia ini milik Allah & akan kembali kepadaNya......

Telah meninggal dunia dgn tenang Bpk Dr. Sugiyanto (Dosen Fak Psikologi UGM) pada,

Hari : Rabu (23 Desember 2009) - Pukul : 11.00 WIB

Saat ini jasad beliau masih berada di Pav Ayodya RS Sarjito Yogyakarta.
Innalillahi wa inna ilaihi roji'un..
untuk beberapa detik aku terdiam,,,Kaku rasanya..

mataku bergerak ke segala arah,
menanti adanya wajah kaget atau wajah berduka

yang terlihat hanya wajah cenderung kusut para mahasiswa yang asyik menghadapi laptop, skripsi dan buku-buku tebal.

saat aku tanya beberapa teman di sekelilingku, mereka hanya menjawab
Iya, pak Giek meninggal jam 11 tadi

Ya Tuhanku,,
Pak Giek, seorang dosen yang sangat baik itu meninggal?
Baru saja rasanya aku melihatnya berjalan di parkiran kampus dengan membawa setumpuk buku dan wajahnya pun tak pernah lepas dari senyum dan tatapan hangatnya.

Aku tahu bapak sedang sakit,
tapi aku sungguh nggak tahu kalau bapak kembali anfal.

Teringat waktu aku menjenguk bapak di RS Sardjito semester lalu,
waktu itu keadaan bapak sangat baik,bisa diajak bicara dengan baik dan bapak pun tetap tersenyum
aku bahkan sedikit bersyukur menjenguk bapak pada saat itu
karena kabar yang aku dengar dari teman-teman saat menjenguk adalah
pak Giek kasian banget, bukan seperti pak Giek yang biasanya

In short, aku sama devi dan noe pun berangkat ke rumah Almarhum jam 2an bareng mbak cay dan mas luki.

sesampai disana, ambulans juga baru datang dan kami pun bergerak mendekati rumah.
Ingin rasanya melihat wajah almarhum untuk terakhir kalinya, tapi apa daya, rumah begitu sesaknya oleh para pelayat dan kami pun memutuskan untuk duduk di kursi-kursi yang telah disiapkan.

sekitar 1 jam kemudian, tamu-tamu mulai tambah memadati rumah. terlihat wajah para dosen berbaur dengan para pelayat lainnya. acara pelepasan jenazah pun dimulai.
pertama, acara dibuka oleh pembawa acara yang mempersilahkan anak almarhum untuk menyampaikan sepatah dua patah kata.

Jujur saja, kata-kata dari pembawa acara dan anak almarhum (yang dari wajah, gaya dan suara PLEK banget mirip sama almarhum..) aku tak mengerti banyak. hidup kurang lebih 2.5 tahun di Jogja tak membuatku mengerti banyak bahasa Jawa. untung ada devi yang dengan sukarela memposisikan dirinya sebagai interpreterku. paling tidak, aku mengerti bahwa Bapak Giek tersayang lahir pada tanggal 15 Agustus 1949 dan meninggalkan 1 orang istri dan 2 orang anak.

Lalu, pembawa acara mempersilahkan pihak fakultas untuk menyampaikan beberapa kata. Majulah Bapak Faturrochman selaku Dekan Fak Psikologi UGM. aku bersyukur sekali, bapak Dekan nan ganteng ini memakai bahasa Indonesia, sehingga aku bisa memahami arti kata-katanya dengan jelas.

Ia menjabarkan jabatan-jabatan apa yang pernah diemban oleh almarhum semasa hidupnya dan ia pun menggambarkan betapa berdedikasinya seorang Dr. Sugiyanto. suara pak fatur bergetar dan tanpa melihatnya pun, aku yakin ia berbicara sambil tak mampu membendung air matanya. tak urung, hal ini membuatku (yang memang pada dasarnya cengeng) tak mampu untuk menahan air mataku.

terbayang wajah pak Giek saat mengajarku di mata kuliah Psi Eksperimen. cara dia mengajar yang dengan sekuat tenaga membuat mahasiswa-mahasiswi ini mengerti tentang quasi experimental design, rancangan-rancangan design, kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, dll. tahukah kau kawan? semua itu beliau lakukan dengan SENYUM.

bahkan saat kelas kosong, kami sangat senang, tanpa tahu bahwa bapak yang baik ini tengah berjuang melawan sakitnya di RS. mulut ini pun pernah mengucapkan kejengkelan pada beliau, disaat soal MID yang keluar ada yang belum dipelajari. ada rasa berdosa terselip di hati ini,, dan sampai sekarang pengakuan salah itu belum terucap.

1 pertemuan sebelum MID semester 4 adalah pertemuanku terakhir dengan pak Giek di kelas, selepas itu, kelas kami tak pernah lagi disambangi oleh beliau dan senyumannya. tak ada lagi progressive journal yang ia berikan pada kami untuk diisi tepat 10 menit sebelum sesi hari itu selesai.

mulai sekarang, tak ada lagi senyum pak Giek yang akan menyertai hidup para mahasiswa psikologi UGM.

seperti kata pak fathur
Masih ada hitung-hitungan yang perlu kami dan keluarga urus, tapi semua hitung-hitungan itu sepenuhnya adalah hutang kami pada beliau. Semoga pak Giek tenang disisi-Nya dan semoga Amal Ibadahnya diterima di sisi-Nya
kembali, aku mengutip kata-kata pak ancok
Terhenyuh dan terharu yang sangat mendalam di saat memandang wajah almarhum Pak Dr. Sugiyanto terbaring tanpa nyawa di paviliun Ayodia, RS Sardjito.. Wajah tenang yang menggambarkan hati yang penuh kasih sayang, ikhlas, santun, peduli, dan rendah hati. Hatinya hanya mau berbagi kebaikan, tidak ada kata yang tidak santun yang keluar dari mulut beliau selama saya bergaul dengan beliau lebih dari 30 tahun. Kami sangat kehilangan Pak Giek. Kehilangan kebaikan hati, ketangguhan dalam mempertahankan intelektualitas, ketelitian di dalam meneliti tulisan ilmiah, baik skripsi, tesis, disertasi atau karya ilmiah lainnya. Senum yang has dan suara yang lembut membekas di hati setiap kita. Tidak pernah mengekpresikan rasa iri, apa lagi dengki. Ya Allah terimalah kawan kami yang sangat baik hati ini,

Selamat jalan Pak Giek,,,
Semoga ilmu yang bapak berikan dapat terus kami aplikasikan dan bermanfaat bagi banyak orang.

Ya Allah, terimalah Bapak yang baik dan pekerja keras ini di sisi-Mu yang terdekat dan berikanlah ia tempat terbaik di sisi-Mu.



23 Desember 2009
memang adalah hari terakhirku sebagai mahasiswa semester 5

tetapi, lebih dari itu. ini adalah hari terakhirku sebagai mahasiswa seseorang yang hebat seperti Dr. Sugiyanto.

Istirahat yang tenang pak Giek

Doa kami selalu menyertai Bapak

Thursday 17 December 2009

Ungkapan untuk istri tercinta

By Ustad M Fauzil Adhim

Bila malam sudah beranjak mendapati subuh, bangunlah sejenak. Lihatlah istri anda yang sedang terbaring letih menemani bayi anda. Tataplah wajahnya yang masih dipenuhi oleh gurat-gurat kepenatan karena seharian ini badannya tak menemukan kesempatan untuk istirahat barang sekejap. Kalau saja tak ada air wudhu yang membasahi wajah itu setiap hari, barangkali sisa-sisa kecantikannya sudah tak ada lagi.

Sesudahnya, bayangkanlah tentang esok hari. Di saat anda sudah bisa merasakan betapa segar udara pagi, tubuh letih istri anda barangkali belum benar-benar menemukan kesegarannya. Sementara anak-anak sebentar lagi akan meminta perhatian bundanya, membisingkan telinganya dengan tangis serta membasahi pakaiannya dengan pipis tak habis-habis. Baru berganti pakaian, sudah dibasahi pipis lagi. Padahal tangan istri anda pula yang harus mencucinya.

Di saat seperti itu, apakah yang anda pikirkan tentang dia?

Masihkan anda memimpikan tentang seorang yang akan senantiasa berbicara lembut kepada anak-anaknya seperti kisah dari negeri dongeng sementara di saat yang sama anda menuntut dia untuk menjadi istri yang penuh perhatian, santun dalam berbicara, lulus dalam memilih setiap kata serta tulus dalam menjalani tugasnya sebagai istri, termasuk dalam menjalani apa yang sesungguhnya bukan kewajiban istri tetapi dianggap sebagai kewajibannya.

Sekali lagi, masihkan anda sampai hati mendambakan tentang seorang perempuan yang sempurna, yang selalu berlaku halus dan lembut? Tentu saja saya tidak tengah mengajak anda membiarkan istri membentak anak-anak dengan mata membelalak. Tidak. Saya hanya ingin mengajak anda melihat bahwa tatkala tubuhnya amat letih, sementara suami tak pernah menyapa jiwanya, maka amat wajar kalau ia tak sabar.

Begitu pula manakala matanya yang mengantuk tak kunjung memperoleh kesempatan untuk tidur nyenyak sejenak, maka ketegangan emosinya akan menanjak. Di saat itulah jarinya yang lentik bisa tiba-tiba membuat anak menjerit karena cubitannya yang bikin sakit.

Apa artinya? Benar, seorang istri shalihah memang tak boleh bermanja-manja secara kekanak-kanakan, apalagi sampai cengeng. Tetapi istri shalihah tetaplah manusia yang membutuhkan penerimaan. Ia juga butuh diakui, meski tak pernah meminta kepada anda.

Sementara gejolak-gejolak jiwa memenuhi dada, butuh telinga yang mau mendengar. Kalau kegelisahan jiwanya tak pernah menemukan muaranya berupa kesediaan utuk mendengar, atau ia tak pernah anda akui keberadaannya, maka kangan pernah menyalahkan siapa-siapa kecuali dirimu sendiri jika ia tiba-tiba meledak.

Jangankan istri anda yang suaminya tidak terlalu istimewa, istri Nabi pun pernah mengalami situasi-situasi yang penuh ledakan, meski yang membuatnya meledak-ledak bukan karena Nabi Shallallahu 'Alayhi wa Sallam tak mau mendengarkan, melainkan semata karena dibakar api kecemburuan. Ketika itu, Nabi Shallallahu 'Alayhi wa Sallam hanya diam menghadapi ‘Aisyah yang sedang cemburu seraya memintanya untuk mengganti mangkok yang dipecahkan.

Ketika menginginkan ibu anak-anak anda selalu lembut dalam mengasuh, maka bukan hanya nasehat yang perlu anda berikan. Ada yang lain. Ada kehangatan yang perlu anda berikan agar hatinya tidak dingin,apalagi beku, dalam menghadapiu anak-anak setiap hari. Ada penerimaan yang perlu kita tunjukkan agar anak-anak itu tetap menemukan bundanya sebagai tempat untuk memperoleh kedamaian, cinta dan kasih sayang.

Ada ketulusan yang harus anda usapkan kepada perasaan dan pikirannya, agar ia masih tetap mememilki energi untuk tersenyum kepada anak-anak anda, sepenat apapun ia.

Ada lagi yang lain : PENGAKUAN. Meski ia tak pernah menuntut, tetapi mestikah anda menunggu sampai mukanya berkerut-kerut?

Karenanya, anda kembali ke bagian awal tulisan ini. Ketika perjalanan waktu melewati tengah malam, pandanglah istri anda yang terbaring letih itu, lalu pikirkanlah sejenak, tak adakah yang bisa anda lakukan sekedar mengucapkan terima kasih atau menyatakan sayang? Bisa dengan kata yang berbunga-bunga, bisa tanpa kata. Dan sungguh, lihatlah betapa banyak cara untuk menyatakannya. Tubuh yang letih itu, alangkah bersemangatnya jika di saat bangun nanti ada secangkir minuman hangat yang diseduh dengan dua sendok teh gula dan satu cangkir cinta.

Sampaikan kepadanya ketika matanya telah terbuka,“Ada secangkir minuman hangat untuk istriku. Perlukah aku hantarkan untuk itu?“

Sulit melakukan ini? Ada cara lain yang bisa anda lakukan. Mungkin sekedar membantunya meyiapkan sarapan pagi untuk anak-anak, mungkin juga dengan tindakan-tindakan lain, asal tak salah niat kita. Kalau anda terlibat dengan pekerjaan di dapur, memandikan anak, atau menyuapi si mungil sebelum mengantarkannya ke TK, itu bukan karena gender-friendly; tetapi semata karena mencari ridha Allah, sebab selain niat ikhlas karena Allah, tak ada artinya apa yang anda lakukan.

Anda tidak akan mendapati amal-amal anda saat berjumpa dengan Allah di yaumil-qiyamah. Alaakullihal, apa yang ingin anda lakukan, terserah anda. Yang jelas, ada pengakuan untuknya, baik lewat ucapan terima kasih atau tindakan yang menunjukkan bahwa dialah yang terkasih. Semoga dengan kerelaan anda untuk menyatakan terima kasih, tak ada airmata duka yang menetes baginya, tak ada lagi istri yang berlari menelungkupkan wajah di atas bantal karena merasa tak didengar. Dan semoga pula dengan perhatian yang anda berikan lepadanya, kelak istri anda akan berkata tentang anda sebagaimana Bunda ‘Aisyah RA berucap tentang suaminya, Rasulullah Shallallahu 'Alayhi wa Sallam, ”Ah, semua perilakunya menakjubkan bagiku”.

Sesudah engkau puas memandangi istrimu yang terbaring letih, sesudah engkau perhatikan gurat-gurat penat di wajahnya, maka biarkanlah ia sejenak untuk meneruskan istirahatnya. Hembusan udara dingin yang mungkin bisa mengusik tidurnya, tahanlah dengan sehelai selimut untuknya.

Hamparkanlah ke tubuh istrimu dengan kasih sayang dan cinta yang tak lekang oleh perubahan. Semoga engkau termasuk laki-laki yang mulia, sebab tidak memuliakan wanita kecuali laki-laki yang mulia.


Sesudahnya, kembalilah ke munajat dan tafakkurmu. Marilah anda ingat kembali ketika Rasulullah Shallallahu 'Alayhi wa Sallam berpesan tentang istri. “Wahai manusia, sensungguhnya istri kalian mempunyai hak atas kalian sebagaimana kalian mempunyai hak atas mereka. Ketahuilah...,” kata Rasulullah Shallallahu 'Alayhi wa Sallam melanjutkan, ”kalian mengambil wanita itu sebagai amanah dari Allah, dan kalian halalkan kehormatan mereka dengan kitan Allah. Takutlah kepada Allah dalam mengurusi istri kalian. Aku wasiatkan atas kalian untuk selalu berbuat baik.”

Anda telah mengambil istri anda sebagai amanah dari Allah. Kelak anda harus melaporkan kepada Allah Ta’ala bagaimana anda menunaikan amanah dari-Nya. Apakah anda mengabaikannya sehingga guratan-guratan dengan cepat menggerogoti wajahnya, jauh awal dari usia yang sebenarnya? Ataukah, anda sempat tercatat selalu berbuat baik untuk istri.


Semoga anda memberi ungkapan yang lebih agung untuk istri anda.



Tuesday 15 December 2009

Rp 500

Aku menulis tentang ini bukan untuk membicarakan betapa rendah nilai Rp 500 di depan mata seorang Nhira, tetapi untuk membicarakan betapa tingginya makna Rp 500 ku bagi seorang bapak tukang parkir di stasiun Tugu. 










Uang itu aku keluarkan dari kantong sakuku tadi pagi menjelang siang. 

Uang yang selama ini bahkan aku lupakan keberadaannya di kantungku. 


Tadi pagi menjelang siang, aku dan temanku memutuskan untuk mengobati rasa lapar kami di warung soto sulung stasiun Tugu (FYI, soto sulungnya enaaak banget! if you claim yourself as culinary lovers, then you should try it!). 


Untuk masuk ke warung ini, kita harus masuk ke dalam stasiun tugu, bayar Rp 1500 untuk dapat karcis parkirnya dan kemudian memakirkan motor di depan warung soto itu (harusnya sih nggak boleh, tapi kebanyakan orang begitu. jadi ya sudahlah..)

Selesai memesan soto sulungnya, aku dan winda (temanku) duduk dan menyantap makanannya. kira-kira setengah jam kemudian kami selesai makan dan beranjak dari tempat duduk kami. Keluar dari warung, aku mendapati motorku ditutupi 2 kardus sebagai penutup jok dan refleks aku menyentuh kantung jeans ku dan menemukan Rp 500. pas sekali saat winda bilang 
teh, ada Rp 500 nggak?

(aku pun mengangguk dan memberikan uang logam hasil temuanku itu)

Tanpa sadar ekor mataku menangkap sosok si Bapak tukang parkir itu saat menerima uang itu dengan wajah yang sangat sumringah dan berkali-kali si bapak mengucapkan terima kasih. 

Melihat ini, tiba-tiba aku tersadar. 
tadi kan pas masuk aku sudah bayar uang parkir yang Rp 1500 itu. Seharusnya aku tidak harus bayar lagi yah?

Kemudian pikiran ku yang lain langsung mengambil alih 
sudahlah, cuma Rp 500 ini. Di dompetmu justru lebih banyak uang yang bernilai lebih dari Rp 500. Hitung-hitung bagi rezeki

aku pun tak lagi memikirkan ketidakharusanku untuk membayar. karena memang aku merasa pikiranku yang terakhir tadi ada benarnya. kenapa aku harus mempermasalahkan Rp 500 itu? tapi tak urung, ekspresi senang bapak tadi kembali terbayang. dalam hati aku berkata 
kenapa bapak itu sebahagia itu yah?

apakah selama ini jarang sekali orang yang memberinya uang jasa atas kardus-kardus yang ia taruh di atas jok motor?


Bahkan saat kami lewat di depannya, ia masih saja membungkuk dengan kepala ditundukkan seakan memerintahkan seluruh tubuhnya untuk turut mengucapkan terima kasih. 

 Deg

Hatiku langsung terasa dipukul keras, aku dan winda hanya memberikan bapak itu 2 keping Rp 500 kami. 

Keping itu pun hampir aku lupakan keberadaannya, 
Satu keping yang ternyata bapak itu terima dengan begitu senangnya. 


Ternyata 2 keping uang logam sangat berharga bagi orang-orang di luar sana. 
Selama ini terkadang aku hidup dengan cangkang kecil yang kubuat sendiri. 

Hidup di tengah-tengah hidup yang memperlakukanku dengan baik seakan membuatku terlena akan keberadaan hidup yang memperlakukan sebagian orang dengan begitu kerasnya. 


Sedari kecil hidupku nggak pernah berkekurangan, bukan berarti aku hidup dengan kekayaan yang tidak akan habis 7 turunan, bukan...bukan itu!
Kekayaan orang tuaku biasa saja, walaupun tak pernah kekurangan untuk apapun. 
Biaya sekolah lancar, biaya bersenang-senang, beli boneka, mainan, novel, film, kaset, snacks bahkan makanan berat pun ada. 

Itupun terkadang aku masih kurang bersyukur atas semua yang aku punya. 


Hari ini aku kembali tersadar oleh uang logam Rp 500 dan senyum serta raut terima kasih bapak itu. 

Seorang Nhira dan mungkin orang-orang lain di dunia ini perlu untuk melihat senyum bapak itu untuk membuat mereka sadar betapa beruntungnya mereka


















Friday 11 December 2009

My Home

Home

it is a simple word, but for someone who already felt how warm a home could be, i will not ever take this word for granted.


what is home anyway?
this thought is suddenly came across my mind when i cooked tea for me tonite (just few hours ago)

is this what you call home?



or, might be this??



no? perhaps this is what you want??



all right then, if you still haven't made your mind, i will show you my home.
This is my home. My home is not such a big one, you might see it as a small one, but once you step your feet inside, you will see how special this home is for me.

here's the picture of my home:


 



suppose you might see it as just an ordinary home..
look clearly mates.

have a better look with all your eyes open.
i mean your 2 bright eyes and your heart's eyes.

open those eyes wide, then you will see these..

my beloved family

 
family comes first


great friends


my cousins
 
i and icha
 
my friends


my friends


BSC 25ers


DPKers


old friends never die


smansa-ers


afsers


ASHS girls





afsers
 
Jikustik


aussie girls


afsers
 
Dora the Explorer


i and kids


afsers
 
great books


afsers






afsers


my home is full with those people

as a matter of fact,,

in my opinion

HOME isn't a term to describe a nice looking stiff building 

but HOME is a term to describe my feeling when i'm surrounded with the people and things i love

then my heart says "this is it, i want it last forever".


Mates, this is what i am talking about

to be at your own home, you dont need to stay at a nice building and do everything you want to do.

You just need to find someone, something, even bunch of people and even more things that you like to make your day.

i experience it quiet a lot.

I usually feel that i'm home when i eat my favorite food, such as rice (fresh from the rice cooker) and scrambled egg + soy sauce, nasi kuning, soto banjar, ikan rabuk,very spicy hot noodles and also when i drink es setrup

i feel pretty much like home when i am on the phone with my family

i feel like i'm home when i'm having quality chat and also pretty good laugh (even until you think that there's no way you could stand up or even sit while you are laughing, all you wanna do is just rolling your body on the floor) with my campus' friends,smansa alumnies,  BSC 25ers,  and also AFSers

i feel like i'm pretty much at home when i see tons of pictures, that could suck me up into those moments that we shared together then laugh and cry at the same time

Friends of mine characterize me  as Jikustikan (fans of Jikustik), and it's true though. Jikustik is totally all over me, they are like my biggest obsession and my own personal drugs. every time i hear their songs at some random places, i would just stand/sit still and begin to listen to it quietly. watch their performance on tv and live makes my heart pounding harder and faster. only see their action, it suddenly make me feel i'm already home.

i feel like i'm home when i talked to mum via YM, FB or email and then share few things about our daily -sometimes boring- routine

i feel pretty much like home, when i could laugh so hard while watching pretty good cartoon or tv series and suck in to their world.

wicked books are also my favorite things to make me feel home


Keep thinking about my dreams, to finally step my feet on england's land, become a professional clinical psychologist, to finally have a great carreer and also great family to share my life, and my others dreams also keep me alive. visualizing those things make me feel i'd reach my dreams then settle in my own home

i even feel like i'm home when i just lie down on my bed and all of the sudden my memories put me on the ride of memories roller coaster. it scares the hell out of me, but it makes me smile. quiet bright enough to make my day.


This is my home my friend

a home that always stay there, welcoming me every time i want to go home

a home, a first place that always pop up in my mind every time i'm sad, happy, get scared, worried, and when i find a place to catch my own breath.

No matter where ever and whenever i am, whoever i am with, as long as i am happy and my heart fits in..

i would say "I'm already HOME"



Wednesday 2 December 2009

Pantas menjadi sukses

Saya jadi teringat kata-kata Mario Teguh beberapa waktu lalu 
Anda ingin sukses?  Buat diri Anda PANTAS untuk menjadi sukses!

It's as simple as that!
but it's kinda hard though.

why does it seem bloody hard? 
because you have nothing in mind that could make your self deserve the successions!

for few minutes ago, i was still in that dark ages though, 
Thank God, God made me to see this article, named 50 kiat menjadi orang sukses..

Read it along guys,,

1.Carilah dan temukan kesempatan di mana orang lain saat orang lain gagal menemukannya.

2.Orang sukses melihat masalah sebagai bahan pembelajaran an bukannya kesulitan belaka.

3.Fokus pada solusi, bukan berkubang pada masalah yang ada.

4.Menciptakan jalan suksesnya sendiri dengan pemikiran dan inovasi yang ada.

5.Orang sukses bisa merasa takut, namun mereka kemudian mengendalikan dan mengatasinya.

6.Mereka mengajukan pertanyaan yang tepat, sehingga menegaskan kualitas pikiran dan emosional yang positif.

7.Mereka jarang mengeluh.

8.Mereka tidak menyalahkan orang lain, namun mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka.

9.Mereka selalu menemukan cara untuk mengembangkan potensi mereka dan menggunakannya dengan efektif.

10.Mereka sibuk, produktif, dan proaktif, bukan luntang-lantung.

11.Mereka mau menyesuaikan diri dengan sifat dan pemikiran orang lain.

12.Mereka memiliki ambisi atau semangat.

13.Tahu benar apa yang diinginkan.

14.Mereka inovatif dan bukan plagiat.

15.Mereka tidak menunda-nunda apa yang ada.

16.Mereka memiliki prinsip bahwa hidup adalah proses belajar yang tiada henti.

17.Mereka tidak menganggap diri sempurna sehingga sudi belajar dari orang lain.

18.Mereka melakukan apa yang seharusnya, bukan apa yang mereka mau lakukan.

19.Mereka mau mengambil resiko, tapi bukan nekat.

20.Mereka menghadapi dan menyelesaikan masalah dengan segera.

21.Mereka tidak menunggu datangnya keberuntungan, atau kesempatan. Merekalah yang menciptakannya.

22.Mereka bertindak bahkan sebelum disuruh/ diminta.

23.Mereka mampu mengendalikan emosi dan bersikap profesional.

24.Mereka adalah komunikator yang handal.

25.Mereka mempunyai rencana dan berusaha membuatnya menjadi kenyataan.

26.Mereka menjadi luar biasa karena mereka memilih untuk itu.

27.Mereka berhasil melalui masa-masa berat yang biasanya membuat orang lain menyerah.

28.Mereka tahu apa yang penting bagi mereka dan melakukan yang terbaik yang mereka bisa.

29.Mereka memiliki keseimbangan. Mereka tahu bahwa uang hanya alat, bukan segalanya.

30.Mereka paham betul pentingnya disiplin dan pengendalian diri.

31.Mereka merasa aman karena mereka tahu mereka berharga.

32.Mereka juga murah hati dan baik hati.

33.Mereka mau mengakui kesalahan dan tidak segan untuk minta maaf.

34.Mereka mau beradaptasi dengan perubahan.

35.Mereka menjaga kesehatan dan performa tubuh.

36.Mereka rajin.

37.Ulet

38.Mereka terbuka dan mau menerima masukan dari orang lain.

39.Mereka tetap bahagia saat menghadapi pasang surut kehidupan.

40.Mereka tidak bergaul dengan orang-orang yang salah/ merusak.

41.Mereka tidak membuang waktu dan energi emosional untuk sesuatu yang di luar kendali mereka.

42.Mereka nyaman bekerja di tempat yang ada.

43.Mereka memasang standar yang tinggi bagi diri sendiri.

44.Mereka tidak mempertanyakan mengapa mereka gagal namun memetik pelajaran dari itu semua.

45.Mereka tahu bagaimana harus rileks, menikmati apa yang ada, dan mampu bersenang-senang dalam kecerobohan sekalipun.

46.Karir mereka bukanlah siapa mereka, itu hanyalah pekerjaan.

47.Mereka lebih tertarik pada apa yang efektif ketimbang pada apa yang mudah.

48.Mereka menyelesaikan apa yang telah mereka mulai.

49.Mereka menyadari bahwa mereka bukan hanya makhluk hidup belaka, namun juga makhluk rohani.

50.Mereka melakukan pada yang mereka katakan.




Buatlah dirimu pantas untuk menjadi orang sukses kawan!!!

Masa depan cerah menanti kita...