23 Desember 2009...
Ini hari terakhir
Bukan...Bukan...Ini bukan hari terakhirku,
ini adalah hari terakhirku sebagai Mahasiswi Semester 5 Fakultas Psikologi UGM.
itulah yang ada di pikiranku saat aku membuka mata di pagi hari.
Seiring berjalannya waktu, mata kuliah Dasar-dasar Intervensi yang diampu oleh bunda sofi pun selesai,
bangga rasanya dididik oleh seseorang sehebat beliau, kemudian aku melangkahkan kaki ke kantin (Yup, untuk kembali mencharge baterai badanku) lalu bergerak naik ke perpustakaan lantai 3 untuk mengerjakan PSP.
At least, hari terakhir semester 5 ku harus menghasilkan beberapa item PSP
itu pikiran penuh semangatku..
hampir 1 jam aku habiskan di perpus, berpikir, menerawang dan komat-kamit sendiri memikirkan item-item dan tiba-tiba
cring,,,
pertanda ada email masuk.
aku buka emailku dan ternyata itu adalah notifikasi inbox baru dari FB Psikologi UGM, yang isinya
Innalillahi wa inna ilaihi roji'un, .....Segalanya yg ada di dunia ini milik Allah & akan kembali kepadaNya......
Telah meninggal dunia dgn tenang Bpk Dr. Sugiyanto (Dosen Fak Psikologi UGM) pada,
Hari : Rabu (23 Desember 2009) - Pukul : 11.00 WIB
Saat ini jasad beliau masih berada di Pav Ayodya RS Sarjito Yogyakarta.
Innalillahi wa inna ilaihi roji'un..
untuk beberapa detik aku terdiam,,,Kaku rasanya..
mataku bergerak ke segala arah,
menanti adanya wajah kaget atau wajah berduka
yang terlihat hanya wajah cenderung kusut para mahasiswa yang asyik menghadapi laptop, skripsi dan buku-buku tebal.
saat aku tanya beberapa teman di sekelilingku, mereka hanya menjawab
Iya, pak Giek meninggal jam 11 tadi
Ya Tuhanku,,
Pak Giek, seorang dosen yang sangat baik itu meninggal?
Baru saja rasanya aku melihatnya berjalan di parkiran kampus dengan membawa setumpuk buku dan wajahnya pun tak pernah lepas dari senyum dan tatapan hangatnya.
Aku tahu bapak sedang sakit,
tapi aku sungguh nggak tahu kalau bapak kembali anfal.
Teringat waktu aku menjenguk bapak di RS Sardjito semester lalu,
waktu itu keadaan bapak sangat baik,bisa diajak bicara dengan baik dan bapak pun tetap tersenyum
aku bahkan sedikit bersyukur menjenguk bapak pada saat itu
karena kabar yang aku dengar dari teman-teman saat menjenguk adalah
pak Giek kasian banget, bukan seperti pak Giek yang biasanya
In short, aku sama devi dan noe pun berangkat ke rumah Almarhum jam 2an bareng mbak cay dan mas luki.
sesampai disana, ambulans juga baru datang dan kami pun bergerak mendekati rumah.
Ingin rasanya melihat wajah almarhum untuk terakhir kalinya, tapi apa daya, rumah begitu sesaknya oleh para pelayat dan kami pun memutuskan untuk duduk di kursi-kursi yang telah disiapkan.
sekitar 1 jam kemudian, tamu-tamu mulai tambah memadati rumah. terlihat wajah para dosen berbaur dengan para pelayat lainnya. acara pelepasan jenazah pun dimulai.
pertama, acara dibuka oleh pembawa acara yang mempersilahkan anak almarhum untuk menyampaikan sepatah dua patah kata.
Jujur saja, kata-kata dari pembawa acara dan anak almarhum (yang dari wajah, gaya dan suara PLEK banget mirip sama almarhum..) aku tak mengerti banyak. hidup kurang lebih 2.5 tahun di Jogja tak membuatku mengerti banyak bahasa Jawa. untung ada devi yang dengan sukarela memposisikan dirinya sebagai interpreterku. paling tidak, aku mengerti bahwa Bapak Giek tersayang lahir pada tanggal 15 Agustus 1949 dan meninggalkan 1 orang istri dan 2 orang anak.
Lalu, pembawa acara mempersilahkan pihak fakultas untuk menyampaikan beberapa kata. Majulah Bapak Faturrochman selaku Dekan Fak Psikologi UGM. aku bersyukur sekali, bapak Dekan nan ganteng ini memakai bahasa Indonesia, sehingga aku bisa memahami arti kata-katanya dengan jelas.
Ia menjabarkan jabatan-jabatan apa yang pernah diemban oleh almarhum semasa hidupnya dan ia pun menggambarkan betapa berdedikasinya seorang Dr. Sugiyanto. suara pak fatur bergetar dan tanpa melihatnya pun, aku yakin ia berbicara sambil tak mampu membendung air matanya. tak urung, hal ini membuatku (yang memang pada dasarnya cengeng) tak mampu untuk menahan air mataku.
terbayang wajah pak Giek saat mengajarku di mata kuliah Psi Eksperimen. cara dia mengajar yang dengan sekuat tenaga membuat mahasiswa-mahasiswi ini mengerti tentang quasi experimental design, rancangan-rancangan design, kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, dll. tahukah kau kawan? semua itu beliau lakukan dengan SENYUM.
bahkan saat kelas kosong, kami sangat senang, tanpa tahu bahwa bapak yang baik ini tengah berjuang melawan sakitnya di RS. mulut ini pun pernah mengucapkan kejengkelan pada beliau, disaat soal MID yang keluar ada yang belum dipelajari. ada rasa berdosa terselip di hati ini,, dan sampai sekarang pengakuan salah itu belum terucap.
1 pertemuan sebelum MID semester 4 adalah pertemuanku terakhir dengan pak Giek di kelas, selepas itu, kelas kami tak pernah lagi disambangi oleh beliau dan senyumannya. tak ada lagi progressive journal yang ia berikan pada kami untuk diisi tepat 10 menit sebelum sesi hari itu selesai.
mulai sekarang, tak ada lagi senyum pak Giek yang akan menyertai hidup para mahasiswa psikologi UGM.
seperti kata pak fathur
Masih ada hitung-hitungan yang perlu kami dan keluarga urus, tapi semua hitung-hitungan itu sepenuhnya adalah hutang kami pada beliau. Semoga pak Giek tenang disisi-Nya dan semoga Amal Ibadahnya diterima di sisi-Nya
kembali, aku mengutip kata-kata pak ancok
Terhenyuh dan terharu yang sangat mendalam di saat memandang wajah almarhum Pak Dr. Sugiyanto terbaring tanpa nyawa di paviliun Ayodia, RS Sardjito.. Wajah tenang yang menggambarkan hati yang penuh kasih sayang, ikhlas, santun, peduli, dan rendah hati. Hatinya hanya mau berbagi kebaikan, tidak ada kata yang tidak santun yang keluar dari mulut beliau selama saya bergaul dengan beliau lebih dari 30 tahun. Kami sangat kehilangan Pak Giek. Kehilangan kebaikan hati, ketangguhan dalam mempertahankan intelektualitas, ketelitian di dalam meneliti tulisan ilmiah, baik skripsi, tesis, disertasi atau karya ilmiah lainnya. Senum yang has dan suara yang lembut membekas di hati setiap kita. Tidak pernah mengekpresikan rasa iri, apa lagi dengki. Ya Allah terimalah kawan kami yang sangat baik hati ini,
Selamat jalan Pak Giek,,,
Semoga ilmu yang bapak berikan dapat terus kami aplikasikan dan bermanfaat bagi banyak orang.
Ya Allah, terimalah Bapak yang baik dan pekerja keras ini di sisi-Mu yang terdekat dan berikanlah ia tempat terbaik di sisi-Mu.
23 Desember 2009
memang adalah hari terakhirku sebagai mahasiswa semester 5
tetapi, lebih dari itu. ini adalah hari terakhirku sebagai mahasiswa seseorang yang hebat seperti Dr. Sugiyanto.
Istirahat yang tenang pak Giek
Doa kami selalu menyertai Bapak