Friday, 14 January 2011

Manusia terbuang?

Cerita ini saya dapat dari notes seorang dokter yang sedang menempuh pendidikan psikiatrinya. Kesehariannya beliau, kita sebut saja dr. Tika Prasetyawati, beraktivitas di RS Sardjito Yogyakarta dan aktif sebagai pengurus Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI). Beliau mendapatkan cerita ini dari seorang sahabat, yang memiliki saudara sebagai seorang ODS (Orang Dengan Skizofrenia). Berikut ceritanya:

Beberapa hari lalu saya naik Gn. Gede sama teman-teman. Sampai Cibodas malam. Teman saya -yang kebetulan datang duluan- bercerita, tadi siang ada truk tronton datang ke kaki Gn. Gede, beberapa 'petugas berseragam' menurunkan sekitar 50 orang 'gila'. dan langsung pergi lagi.

50 orang itu lalu berkeliaran, membuat takut pengunjung dan penjaga-penjaga warung seputaran Cibodas. Hujan lebat sejak pagi, dan mereka, dengan pakaian seadanya bahkan beberapa beberapa dari mereka telanjang - it was quite an extreme weather there - saya saja pakai jaket tebal dan tetap menggigil, berusaha berteduh di warung-warung dan mungkin mendekat karena mencium bau makanan, tapi di hush-hush(diusir) sama semua orang. Kata teman saya, mereka para penghuni rumah sakit jiwa yang sudah gak punya tempat untuk menampung pasien. Ditinggalkan untuk mati.

Saya mendengar cerita itu sambil makan keripik kentang dan ketawa-ketawa. Ngak mungkin! Lebay ah! ..tiba-tiba ada suara jeritan dari bawah. (Posisi saya ada di loteng sebuah warung makan-basecamp). Kami semua lari ke bawah. Ternyata itu suara teh Ida, anak Umi, yang punya warung.

Seseorang dengan celana pendek, kemeja flanel tidak dikancing, robek-robek, dan kumal berdiri di depan warung. Cuaca waktu itu gerimis yang mulai melebat. Dingin.
Saya terpana, mata orang itu nanar, lebih tepatnya linglung. Jelas, dia gelandangan psikotik.

Dia berusaha merasuk ke dalam warung, tapi di gempur sapu sama Ida, yang tetap teriak-teriak sambil sesekali ngumpet di balik meja "Pergi, pergi, jangan kesini...dari tadi disuruh pergi juga, balik-balik lagi!"

Teman saya, langsung merebut sapu itu, dan menyuruh Ida masuk. Dia (sayangnya) mendamprat si gelandangan dengan suara keras, "Heh, keluar, gak ada apa-apa disini...!!"

Saya mengamuk. "Vid..!! Berhenti!! Dia gak berbahaya! Dia cuman mau neduh!"teriakku tidak kalah kerasnya.
David, -temen saya- kaget "Iya Loly, dia gak berbahaya, tapi mereka ketakutan," jawabnya sambil nunjuk beberapa ibu, Ida, dan anak kecil yang kesemuanya ngumpet was-was di bawah meja.

Keluh.
"Dia cuman lapar Vid... mungkin kedinginan, boleh gak dia di kasih makan aja? Gw yang bayar deh"
"Amit amiiiiit" si Umi yang jawab "Umi gak mau, jangan disini..!"

David ngerti. Saya juga ngerti dan sediih banget rasanya karena saya tidak bisa berbuat apa-apa dengan keadaan ini.

"Saya mau minta api", tiba-tiba dia ngomong.
Kami semua kaget. David lalu mengeluarkan korek dan sebatang rokok. Gelandangan psikotik itu dengan cepat merebut rokoknya.

"Boleh ya Mi... dia makan disini. Gak papa, David temenin," teman saya berusaha membujuk Umi.
Saya dekati gelandangan itu sambil menyodorkan kantung keripik kentang yang masih saya pegang, "Mau?"
Tapi dia menjawab ke arah serenteng kopi yang digantung di depan warung.
"Saya cuma mau minta api," owwh...he seems smart, he understand. Lalu ngeloyor pergi menembus hujan.

Saya ingat adik saya.

Paginya, ketika kami bersiap-siap, dia datang lagi. Tapi Umi dan Ida sudah tidak terlalu histeris. Mereka cuma meng'hush-hush' dengan bahasa tubuh tapi tidak terlalu agresif seperti kemarin.

Saya tau, dia cuma mau minta api. Lalu saya berikan sebungkus rokok ke tangannya. Dia menyambar dengan cepat seperti semalam lalu langsung balik badan, pergi.

"Wah, kalo dikasih mulu nanti dia balik-balik lagi, neng," tegur Umi.
Saya cuma tersenyum. Getir.

Di perjalanan menuju pos penjagaan. Saya bertemu beberapa gelandangan psikotik lainnya. Satu.. dua.. semua ada lima orang yang berpapasan dengan saya. Berkeliaran dengan muka linglung dan nanar. So out of place.

Petugas di pos penjaga bilang, tiap beberapa bulan sekali selalu ada tronton yang menurunkan orang gila di daerah itu. Mereka (mengaku) tidak tahu dari mana orang-orang itu datang dan tidak peduli juga karena pelan-pelan orang-orang 'gila' itu hilang juga, pergi entah kemana.

Siapa mereka? Dari mana mereka datang dan kemana mereka pergi? Apa benar ada "petugas" yang begitu teganya meninggalkan mereka untuk mati di tengah tempat seperti ini?

Saya ingat adik saya lagi.

Hatiku rasanya sakit membaca cerita ini. 
Mulutku tak berhenti mengucapkan "Ya Allah,, gimana bisa?". Seakan tak percaya kalau hal ini benar terjadi di bumi Indonesia yang katanya orangnya ramah-ramah. 

Mereka yang mengalami gangguan jiwa itu sama seperti ANDA, wahai orang yang memutuskan untuk membuang mereka. 

Benar sekali bahwa MEREKA SAKIT. Lalu, apakah mereka tidak berhak untuk mendapatkan pengobatan? Mereka tidak berhak untuk sembuh? Apa yang sebenarnya yang anda pikirkan?

Tidakkah lagi anda punya hati? 
Coba dengar ini, mereka yang anda buang itu bisa jadi tidak memiliki sepeser uang pun untuk berobat. mereka bisa jadi tidak memiliki keluarga yang bisa memberikan perhatian. mereka bisa jadi tidak lagi memiliki teman atau siapapun yang peduli pada mereka. mereka bisa jadi dikucilkan oleh masyarakat mereka dan mereka, BISA JADI tidak lagi memiliki kesadaran untuk sekedar berpikir "siapa saya". 

Terisolir dari cinta dan perhatian hangat, seakan belum cukup buruk bagi mereka. Kini mereka pun harus terisolir dari tempat yang familiar bagi mereka, untuk DIBUANG ke antah berantah. 

Saya marah dan kesal. Demi Tuhan, mereka itu sakit dan butuh perawatan. Lalu mengapa harus dibuang dan ditelantarkan sedangkan para pejabat korup yang terus menjadi duri dalam daging dapat menikmati tidur di bawah atap penjara (bahkan tak jarang di atas kasur tebal nan nyaman)? 

Saudaraku yang "terbuang", 
Manusia-manusia ini boleh membuang kalian kemanapun mereka mau, tapi saya yakin selalu ada Allah yang melindungi kalian. Itu bahkan jauh lebih dari cukup dan saya yakin perlindunganNya akan abadi.


 

Wednesday, 12 January 2011

a simple Thank You

I would say Thanks for all the things you said
because somehow, it makes me stronger

I would say many thanks for all stories you told me
because somehow, you suck me up to your world and pretty much introduce me to your world

I would say big big thanks for all your comments
because somehow, i got a feeling that you understand

I would say thanks a bunch for your perfect sayings. even tough it's only simple "ooo"
because somehow, you know that all i need is ears to listen

Are the things all out now?
No, to be honest too many things unspoken

but i prefer it that way for now
i dont know for few days, months or years ahead

as long as those ears are there
i would say im perfectly okay

Friday, 7 January 2011

Untuk Cinta

Jikustik is ON FIRE guys!!!
 Yep, akhirnya Jikustik kembali bangkit di perkancahan musik indonesia. setelah vakum selama 1 tahunan lebih dan kehilangan vokalisnya, akhirnya Jikustik kembali hadir bagi jikustikan (sebutan bagi fans Jikustik) dengan formasi additional vocalist. akankah jadi vocalist beneran? Well, let's see.

Setelah dapat kabar kalau single baru mereka udah keluar dan bisa di request di radio-radio, aku yang bukan pendengar radio jadi rajin masang headset buat dengerin radio dan sesekali request lagu baru mereka.

Soon after i downloaded their single, no more other song on my playlist. My playlist is only filled by 1 song, UNTUK CINTA..

Penasaran gimana liriknya?
Ini dia

Untuk Cinta - Jikustik 

pernah kita bersama, pernah kita bahagia
mengarungi dunia, berjanji tuk setia
 
aku tahu dirinya yang terbaik untukmu
namun lihatlah aku, lelaki yang merindu

bila sinar surya terang menerangi kita
ku kan mendekapmu erat takkan ku lepaskan
walau kini engkau telah memilih dirinya
ku kan selalu berharap, ku kan selalu menanti untuk cinta

aku tahu dirinya yang terbaik untukmu
namun lihatlah aku, lelaki yang merindu

bila sinar surya terang menerangi kita
ku kan mendekapmu erat takkan ku lepaskan
walau kini engkau telah memilih dirinya
ku kan selalu berharap, ku kan selalu menanti untuk cinta

Cocok emang buat yang lagi bergalau ria karena abis putus.. 
Emang aku abis putus? hahahahaha

Well, apart from any situation that i am currently in now, This song of Jikustik has been such an oasis for me. 
Almost 2 year of hearing nothing from Jikustik surely makes me craving for them, literally!

Thanks for finally arrive in town again, Jikustik :) 

unstable

3 hari terperangkap di kos, cukup membuat aku uring-uringan nggak jelas.

Yup, tepatnya setelah berhasil memaksa tubuhku untuk mondar mandir tiada henti ke beberapa tempat selama berminggu-minggu, tubuhku pun akhirnya mengeluarkan ultimatum yang SANGAT SANGAT keras.

Kalau diingat-ingat, kayaknya ini adalah ultimatum tubuhku yang paling keras selama 3 tahun lebih aku kuliah di jogja.
FOR GOD SAKES, 3 HARI DI KOS NGGAK NGAPA-NGAPAIN PADAHAL BANYAK BANGET HAL YANG BISA AKU LAKUIN DILUAR ITU BENER-BENER PUKULAN YANG HEBAT DARI TUBUHKU. 

Phew,,,lega udah teriak nhira???
NGGAK!!!

Kesel?
IYA

Trus gimana?
YA UDAH DIEM AJA!!!

Hahahaha,,,bodoh banget sumpah!

Hmm,,,entah kenapa yah. emosi aku sering banget kepancing, padahal di hari-hari dulu (saat aku juga berhadapan dengan hal yang sama), aku masih bisa menyingkapi semuanya dengan kepala yang cukup dingin. kenapa sekarang aku begitu reaktif?

apakah ada sepotong penyesalan di 2010? Hmm,,aku nggak tahu juga. i dont think i have though

apakah stres skripsi? mungkin iya. walaupun sudah mengambil topik yang aku minati, tak urung rasa dikejar-kejar deadline dari diri sendiri dan kegalauan tentang beberapa hal yang menyertainya cukup menjadi faktor yang kontributif

apakah semua represi permasalahan mulai bergerak ke posisi klimaks? this is the question that i need to be considered about

what is really going on?
i dont know YET

Saturday, 1 January 2011

2011

Dear 2011, 
aku penasaran akan seperti apa kamu? 

akankah penuh bunga?
penuh tawa dan canda?
penuh tangis?
penuh keringat?
penuh emosi?

Who knows. Only God knows!!

Penghujung 2010 aku lewati dengan jalan bersama om giman, bu wati, ansar, anjar, gentew, mbah dan meme di alun-alun.
ALUN-ALUN?? YUP.. ALUN-ALUN..

Sebenarnya kalau bisa memilih, aku akan lebih memilih melewatkan tahun baru dengan diam di kos, dengan membaca novel dan mendengarkan playlist winamp ku. tapi ya sudahlah, karena ada tanteku dan keluarganya datang, maka berjalan-jalanlah kami. 

setelah menikmati dinner new year's eve di Cak Koting, kami memutuskan untuk melewatkan pergantian tahun di alun-alun. taksi yang kami panggil tak sanggup melewati kerumunan massa di malioboro dan sekitarnya, sehingga kami diturunkan di perempatan Jl mataram-taman pintar dan akhirnya meneruskan perjalanan kami ke alun-alun utara dengan jalan kaki. pelan-pelan kami menyusuri BI, masuk ke gerbang dekat BNI 46 dan akhirnya makin pelan lagi berjalan menerobos sekaten menuju tempat yang bisa kami gunakan untuk berleha-leha sejenak. bukan perjuangan yang mudah, mengingat manusia tumpah ruah di pesta sekaten dan tak jarang mereka duduk di pinggir BAHKAN di tengah jalan. 

kira-kira jam setengah 10 kami akhirnya menemukan tempat duduk dan aku, gentew dan ansar pun berkeliling sekaten untuk membeli jajanan. puas melihat segala wahana, mengomentari ini itu di sekeliling kami dan tentunya menyenangkan perut kami, jam 11.30 kami sepakat untuk meninggalkan arena sekaten untuk kembali ke jalan utama. 

Kembali berjalan pelan-pelan dan akhirnya berhasil mencapai gerbang alun-alun. makin susah rasanya menggerakkan kaki. lautan manusia ada dimana-mana. berdiri dan duduk dimanapun mereka bisa. jam belum lagi sampai di jam 12 tepat, tetapi kembang api sudah mulai bertebaran heboh di langit sekitar malioboro. terpaksa perjalanan pelan kami terhenti. mau tak mau pandangan kami semua disitu hanya terfokus pada pancaran sinar di langit. butuh waktu sekitar 10 menitan untuk akhirnya perjalanan berhasil dilanjutkan. semakin mendekati gerbang di dekat BNI 46, keadaan benar-benar chaos.

Manusia dari berbagai arah seakan berebutan untuk mencapai tujuan. Polisi yang harusnya mengatur traffic jalanan seakan tak berguna keberadaannya. jalanan yang padat, desak-desakkan, semua seakan menginginkan cepat-cepat keluar dari area sana menambah kepenatan.  kembang api yang terus menerus berdentum di atas kepala tidak mampu membuat kami untuk sabar. sesekali terdengar teriakan dan desahan kagum karena indahnya kembang api, tapi badan terus berdempetan satu sama lain. tak peduli anak-anak, orang tua, anak muda, semua berdempetan satu sama lain. wajah mbah sudah tampak kesakitan, meme mulai menangis dan muka kami semua kelihatan lelah dan pastinya sakit karena terus terjepit. SUNGGUH TIDAK NYAMAN!!!

entah siapa yang memulai, akhirnya pos polisi sementara dijebol dindingnya. polisi marah-marah, merasa pos mereka dirusak. terpancing emosi, masyarakat malah balas meneriaki 
"ini semua semaput pak!! urus jalan dong!!"
dinding berhasil dijebol dan akhirnya pos sementara itu diisi oleh orang-orang yang posisinya dekat dengan pos tersebut dan mampu masuk. saat aku berhasil masuk (dengan bantuan anjar yang begitu heroiknya membuka jalan masuk bagi aku dan gentew), aku melihat banyak sekali orang-orang yang tergeletak pingsan dan dikipasi teman serta kerabatnya. keadaan makin ruwet, polisi terus berteriak mencoba mengatur orang-orang tapi tak digubris. bahkan dinding pos lainnya dicoba dirobohkan. sekitar 10 menitan kami menenangkan diri di pos itu, mulai terlihat ada pergerakan. kami pun mulai bergerak perlahan. 

Alhamdulillah kami berhasil keluar dari kerumunan dan bebas menghirup udara segar begitu mencapai BI. mbah tiba-tiba melontarkan 
Alhamdulillah Gusti Allah masih memberi saya nyawa sampai detik ini
pengen ketawa dengernya, tapi ya bener juga. kalau emang ajal kami disitu, bisa aja salah satu dari kami meninggal karena terjepit-jepit begitu. kami terus berjalan kaki melewati jembatan sayidan dan akhirnya sampai di Jl Gadjah Mada. berusaha menelpon taksi dan akhirnya baru bisa sampai rumah jam 1.30am. 

Huaaahh,,, benar-benar cara yang berbeda untuk menyongsong tahun 2011.
Kalau misalnya kejadian di awal tahun merefleksikan perjalanan aku di tahun ini, i would say 2011 would be such a tough year. 

Perlu banyak perjuangan dan kesabaran. 
PLUS, keadaan emosi di awal 2011 ini tidak begitu baik, then i gotta add "emosi yang memuncak" dalam list 2011.

Well,, apapun itu lah. 
untuk 2011 aku khusus membuat resolusi untuk bisa MENYETIR MOBIL.
POKOKNYA HARUS BISA DAN LANCAR NYETIR MOBIL. NGGAK MAU TAHU!!!

above that, my personal statement is 
My 2011 would be cry rare,whinge less,smile more,laugh even more. Enjoying the rollercoaster. Be a giver and a lover, and also be loved! :)

Happy 2011 everyone,,