Thursday, 21 January 2010

gara-gara durian dan lai

Rumah memang selalu menjadi tempat paling nyaman buatku
walaupun di rumah banyak keribetan dan terkadang lebih santai dan tenang di kos, tetap saja,,
pulang ke rumah adalah hal yang sangat aku tunggu-tunggu

sekarang aku sudah di rumah
menulis dengan si kecil alya yang berceloteh ramai tentang tayangan sirkus yang ada di televisi beserta nenek yang mulutnya tak henti berdecak kagum melihat para pemain sirkus beraksi. 

this is when HOME is very quiet

Nggak jarang memang, rumah besar ini akan mejadi HEBOOOOH banget. 
nggak perlu sekompi pasukan untuk membuat rumah ini ramai, 
kadang hanya butuh 5 orang, atau bahkan 2 orang bisa membuat rumah ini ramai.
walaupun 1 kompi pasukan juga akan membuat rumah ini seakan hampir roboh karena suaranya yang STEREO abis. Hahaha,,,

Jadi ceritanya, kemaren itu (20/1/2010) adalah hari kedua aku ada di rumah. 
setelah seharian mati lampu (Yeah, hampir lupa kalau balik ke samarinda = siap-siap mati lampu), sore-sore saat papa, mama, sama Nhadia sudah pulang dari aktivitas sehari-hari, datang sepupuku yang baru pulang kerja sama Papanya. 

paginya, sepupuku yang cowok, si Reza, udah datang duluan. dia datang dengan Mamanya, karena mengaku bosan di rumah. FYI, reza ini lagi dalam masa pemulihan habis tabrakan. jadi wajah serta badannya masih penuh dengan codet-codet hasil mencium aspal. Walhasil, si alya pun sama sekali nggak berani deket-deket sama dia, jangankan mendekat, melihat mukanya dari jauh aja, dia nggak mau. dia akan buru-buru memalingkan wajah kalau lewat ruangan yang ada reza nya. 
alya abis bangun tidur dan masih menolak ngeliat Reza


si reza

singkatnya, di Samarinda kan lagi musim durian dan lai ni
berhubung aku datang, jadilah rumahku penuh durian dan lai.


siapa aja juga tahu kalau membuka durian memang harus penuh tenaga
jadilah, papa dan Kiki (sepupuku) yang diberi kehormatan untuk membuka durian dan lai itu. 
aku dan lainnya?? cukuplah menunggu buah-buah itu terbuka dan berebutan mengambil dagingnya. 
believe me, nyorakin oknum pembuka durian dan lai sudah membuat rumah ini seakan bergetar karena ributnya. ada-ada aja yang dikomentarin 
Ya ampun, papa sampai keringat dingin nih buka duriannya 
hahaha,,,salah buka nih si Kiki.. masa sampai dagingnya ikut kebelah
wahh,,enak nih...enak nih...dagingnya warnanya gini, enak pasti nih..manis deh
belum lagi kalau buahnya sudah kebuka, 6 orang penunggu setia buah yang dibuka akan mulai merangsek maju dan menyambar buahnya. not to mention, 2 orang pembuka buah pun nggak mau kalah 
waah,,,kita harus dapat ni om..masa kita yang buka kita yang nggak dapat? (kiki berkata ke papaku dengan penuh esmosi...sabar BU!!!!) 
papa makan duren

hebohnya kiki buka duren

penunggu duren setia

orang-orang baru pulang kerja, langsung alih profesi jadi pembuka durian

si duren

Kiki si pembuka duren

duren terakhir

Hhhh,,,hal-hal seperti ini yang selalu membuatku kangen akan ke hebohan rumahku
walaupun di kos bisa santai dan tenang, 
aku tetap memilih kehebohan yang seperti ini

apalagi kalau ada duren sama lai nya :P


 

3 comments:

  1. waaa
    lagi mudik yah??
    oleh2na durian dung..hehe

    ReplyDelete
  2. MAUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU DUREN!!!

    ReplyDelete
  3. hehehe,,,,
    MAU?? MAU?? MAU??

    datang ke samarinda!!!
    udah mau selesai nih musimnya

    ReplyDelete