oooh yeah,,,
dengan berat hati aku katakan kalau hari-hari aku di RS Atma Husada Mahakam Samarinda telah berakhir..
Bisa dibilang, hari-hari aku disana nggak boring,,,banyak kegiatan walaupun bukan berarti aku sangat sibuk dengan itu,,,(aku bahkan lebih sibuk dengan kegiatan diluar magang…hohoho)
dalam magang ini, aku nggak dapat uang sebagai “bayaran” aku,,,
but who cares???
i even gotlots n lots of things that even more expensive (such as sisterhood, family like working situation, knowlege, experience and also fraternity). Di rehab ini aku bener-bener nyaman, ada mbak marisa (lulusan s1 psikologi) yang jadi temen maen n kerja selama di RS, temen ngobrolin berbagai macam hal (mulai dari makanan, bacaan ampe penangkapan noordin M Top), yang ternyata juga punya beberapa kesamaan yang cool banget (kita sama-sama suka bunga matahari, Jikustik n also Icha jikustik…n sama-sama orang kutai –hehehe,,,nggak gitu penting sih yang ini-)temen ngomentarin tingkah polah pasien juga yah mbak???hehehe (nggak kehitung, seberapa seringnya kami ngomentarin manusia robot, manusia kotak-kotak, n pasien2 lainnya..), ada bu palupi (the only one psychologist in RSAHM,,,she’s sooo cool), bu sijem (gokil banget nihh,,,biarpun maen caturnya kalah mulu, tetep pantang mundur. Beliau ni juga penceria suasana di Rehab nih…), pak sugeng (lawan maen caturnya bu sijem yang paling tangguh), bu dina (ni ibu juga gokil nih..bikin ribut ruangan kalau udah maen halma bareng bu sijem ma bu palupi), mbak nur (yang selalu rajin banget datang pagi n buatin teh), bu murni (weww,,,heboh banget kalau nontonin pasien tanding n yang akan selalu teriak paling nyaring kalau ada pasien ngerokok pas lagi kegiatan rehab), pak said (nggak terlalu banyak interaksi, coz 2 hari aku disana beliau langsung cabut cuti panjang), pak salamun (si bapak yang diem-diem tapi tegas banget ma pasien), pak masrani (bapak ustad yang kereeen banget), bu kas (mbak yu nya bu sijem nih…sayang nggak sempet pamitan karena beliau lagi pelatihan pra pensiun) n last but not the least pak tasmo (yang mulai dari tampang n suaranya lucu banget,,,,he’s sooo friendly).
aku pikir dengan magangnya aku disini, aku cuma ngurusin pasien yang tidak sepenuhnya dalam keadaan waras.
ternyata yang aku dapat lebih dari itu,,,
Memang, fungsi rumah sakit ini adalah Rumah sakit Jiwa, otomatis konsumen utamanya para penderita sakit jiwa donk…
tiap hari senin-sabtu, aku dan divisi aku (Rehabilitasi) akan selalu menerima “kiriman” pasien dari berbagai ruangan yang ada,,,mulai dari jam 8.30-10.00 pagi, para pasien akan menyemarakkan ruang rehab.
Di hari senin, mereka ada terapi hiburan, yaitu nonton tv. simple kan?? awalnya aku juga mikir gitu. nonton tv aja???kenapa itu harus jadi terapi??? mereka toh bisa nonton di ruangannya…
tapi ternyata ada alasannya kawan,,,karena gak semua ruangan memiliki tv yang bisa ditonton bersama. Ternyata, walaupun judul terapinya nonton tv, sebagian dari mereka justru memanfaatkan kesempatan ini untuk bersosialisasi dengan teman-teman di ruangan lain. Karena para pasien dari berbagai ruangan berkumpul di ruang rehab. , jadi mereka juga memanfaatkan ini untuk main-main bareng. Sebagian lainnya menonton tv yang (pasti) sedang menayangkan acara musik dan bila musiknya lagi asyik untuk bergoyang, mereka akan langsung berdiri dan bergoyang…cukup 1 orang yang memulai, beberapa saat kemudian “penari” lainnya akan mulai menggoyangkan badan…
selain itu, beberapa orang “terpilih” dari ruangan akan dibawa ke 1 ruangan lain untuk melakukan terapi kelompok. terapi ini bukanlah suatu terapi formal dengan menggunakan banyak alat, formatnya adalah pasien dan fasilitator akan duduk membentuk lingkaran dan melakukan aktivitas. misalnya menggambar, cerdas cermat, menulis dan lainnya. intinya, terapi ini ditujukan untuk terus melatih otak mereka agar terus bekerja walaupun mereka sedang sakit.
hal-hal lucu banyak sekali terjadi. seperti misalnya saat mereka diajukan pertanyaan “ayo,,sebutkan nama 5 pulau di Indonesia”. dari 5 kelompok yang ada, hanya ada 1 kelompok yang betul. ada yang menjawab “pulau samarinda, pulau kumala, pulau balikpapan bahkan pulau tukung pun masuk…”hohoho
di hari selasa, mereka akan ada terapi olahraga di lapangan. biasanya mereka akan berkeliling lapangan beberapa putaran untuk pemanasan dan kemudian mereka pun dibagi 2 kelompok. 1 kelompok akan bermain sepak bola (jangan salahhh,,,mereka main layaknya pemain tingkat dunia…tendangan mereka pun gak jarang keluar dari pagar rumah sakit…hehehe), 1 kelompok lainnya akan bermain bola tangkap.
Biasanya penyemangat suasana di lapangan adalah para pemain bola. Karena mereka main dengan tenaga yang benar-benar full dan merasa bagaikan mereka pemain tingkat dunia. Jangan harap para pemain bola tangkap akan bertahan lama, karena paling lama mereka akan bertahan main bola tangkap hanya sampai setengah jam dan sisa waktu akan mereka gunakan untuk membaktikan diri menjadi penyemangat pemain sambil berteduh di pinggir lapangan ataupun bengong, entah memikirkan apa.
Setelah waktu menunjukkan angka 9.30, para pasien yang menggunakan sepatu bola untuk bermain bola akan disuruh untuk mengembalikan sepatu itu ke karung tempat sepatu dan membersihkan alat-alat yang mereka gunakan. Sembari itu, orang rehab pun akan memberikan “reward” berupa rokok dan permen bagi siapa saja yang ikut olahraga. Cobalah liat ekspresi mereka saat menyesap rokok,,,ckckckck,,,seakan rokok itu adalah barang paling berharga bagi mereka.
Setelah siap, mereka pun akan berbaris dan kembali ke ruang rehab untuk minum teh dan beristirahat sejenak sampai tiba waktunya bagi mereka untuk kembali ke ruangan.
Hari rabu adalah hari yang sangat dinanti-nanti oleh banyak pasien. Karena di hari rabu ini, rehab mengadakan terapi musik, dimana para pasien boleh menyumbangkan suara mereka. Terang saja, para pasien terus menerus mengacungkan tangan, meminta dipilih maju ke depan untuk bernyanyi. Ssssttt,,,,jangan salah!!!! Suara mereka pun bagus-bagus. Walaupun beberapa salah syair, tapi tak jarang beberapa dari mereka bahkan mampu menyanyikan lagu dengan sangat baik…
Aaahh,,,jangankan mereka. Saya pun sangat menantikan hari rabu. Asal tahu saja, di hari rabu ini selain mereka juga bebas bernyanyi, mereka juga akan diberi reward berupa kue (biasanya sih kue donat yang cukup menggoyang lidah).
Di hari kamis, mereka kembali melaksanakan terapi olahraga. Bedanya dengan hari selasa, di hari ini mereka akan melaksanakan olahraga bulu tangkis di aula. Cobalah lihat gaya mereka bermain! Mau melihat gaya servis yang lucu sampai ke smash yang sangat mematikan ada disini. Menonton pertandingan bulu tangkis mereka terkadang membuat nafas tertahan dan tak jarang mengundang desah kecewa karena tim yang didukung salah mengestimasi jatuhnya kok.
Seakan telah diprogram langsung di otak mereka, tiap mereka selesai bermain bulu tangkis mereka akan mendekati salah satu orang rehab yang membawa toples permen dan menadahkan tangannya.
Kembali pada pukul 9.30 mereka akan baris per ruangan dan berjalan beriringan kembali ke ruang rehab untuk kemudian istirahat bentar dan minum teh.
Aku belum cerita gaya mereka minum teh yah???
Gokil banget…ada yang minum dengan gaya biasa, ada yang minum sambil nyanyi-nyanyi, ada yang minum dengan gaya bos-bos besar,bahkan ada yang minum pake GAYUNG…yup,,,gayung. Gayung yang ada di kamar mandi akan mereka “naikkan pangkatnya” untuk menjadi gelas. Hehehehe
Nah, kalau hari jumat ini adalah saatnya rehab untuk berlibur. Khusus hari ini, kami tidak mendapatkan kiriman pasien dari manapun, karena mengingat jumat adalah hari pendek dan karyawan pun butuh refreshing. Jadilah hari jumat menjadi hari olahraga bagi karyawan.
Hari sabtu adalah hari kerohanian.Mereka yang dikirim ke rehab pun akan sibuk memakai sarung dan jilbab dan duduk manis untuk mendengarkan ceramah hari ini. Secara umum aku lihat, mereka cukup baik mendengarkan dan merespon ceramah dari si penceramah, tapi memang belum bisa dipastikan mengenai praktik sehari-harinya. Respon mereka pun terkadang sangat jauh dari perkiraan dan tak jarang mengundang tawa.
Contohnya, saat penceramah melemparkan pertanyaan
siapa yang tahu beda jiwa dan rohani???
Eh, tiba-tiba satu orang nyeletuk keras
Jiwa tuh rumah sakit pak…kalau rohani tuh nama ibu saya…
Hohoho,,,,kontan aja yang denger itu (aku ma para perawat-perawat) senyum-senyum mesam mesem gak jelas, berusaha nahan ketawa (masa kita mau ketawa pas orang lagi ceramah?? Yang ada malah kita nanti yang disuruh duduk di bangku pasien…).”
Hhhh,,,namanya pasien. Mereka bener-bener gak bisa ditebak. Ada-ada aja tingkah mereka. Ya nari-nari, nyanyi-nyanyi (hampir tiap saat kita bisa denger suara pasien nyanyi…lagunya kadang lagu jadul, kadang lagu paling update pun mereka tahu), ya ngegodain cewek-cewek dengan ngedip2in mata lah, ya nyolek-nyolek lah, ya megang-megang lah, bahkan ada yang pas disuruh nyanyi malah khotbah…
Jadi tuh untuk menyambut 17 agustus, diadakanlah lomba karaoke. Masing-masing ruangan mengirimkan wakilnya. Nah pas si M dari ruangan Gelatik maju, musik pun mengalun. Bukannya nyanyi, dia malah khotbah dulu. Kontan aja, temen-temennya berekasi. Ada yang teriak “Amiiiinn…” ada juga yang neriakin “Woii,,,nyanyi..nanti aja khotbahnya”. hohoho
Ahhh,,,waktu 1 bulan memang cepat sekali berlalu.
Selain ngurusin pasien di rehab, aku yang emang posisinya disana sebagai anak buah psikolog juga melakukan hal-hal psikologis lainnya. Alhamdulillah aku udah dipercaya buat bantuin ngetes IQ dan membuat laporan tes bagi anak-anak yang di tes, dimana(biasanya) tes ini digunakan sebagai rujukan mereka untuk masuk ke SLB atau melaksanakan terapi tertentu. Kalau dihitung-hitung, ada sekitar 5 kali aku ngetes IQ anak. Selain itu, aku juga diminta untuk bantuin jadi administrator psikotes buat perekrutan dokter di RSU. Selain tau sedikit-sedikit tentang bagaimana tes A dan tes B, aku juga jadi tahu gimana cara administrasi psikotes n sedikit bantuin skoring juga. Pheww,,,ternyata harus TELITI (sesuatu yang rada susah bagi aku yang ceroboh ini…hehehe).
Aku juga pernah langgsung dipanggil ama orang poli, dikirain dipanggil kenapa. Ternyata dipanggil buat nanganin 1 pasien rawat jalan yang mau konsul. Phew,,,mencoba menjadi seorang psikolog nih dan coba praktekin teori yaang aku dapat di dasar-dasar konseling. Ternyata emang perlu latihan banyak, biar lebih luwes dan tau apa yang harus dilakuin. 1 hal yang aku pelajarin adalah, PD dengan kemampuan kamu. Karena kalau kamu yakin, apa yang keluar dari mulut kamu pun bisa tersampaikan dengan baik dan jujur.
Selain ngetes-ngetes orang juga, aku juga punya kesempatan buat ngetes diri aku sendiri. Aku sempat nih ngetes diri aku sendiri pake “Woodworth Character Question” n MMPI. Dua-dua tes ini aku skoring sendiri n bahkan buat MMPI, grafik yang njelimetnya minta ampun itu, aku buat sendiri. N alhamdulillah, hasilku “jauh dari tanda-tanda abnormal atau gangguan” hehehe…
Huuhhuhuhu,,,,,kangen banget sama suasana Rumah sakit,,,,
Kangen sama ruangan rehab,,,
Kangen sama orang-orangnya,,,
Kangen sama kesibukan disana…
Kangen sama obrolan-obrolan ringannya…
Kangen sama pasien-pasien dan tingkah polahnya yang lucu-lucu…
Semoga aku bisa balik lagi kesana (bukan sebagai pasien loh yah,,,tapi sebagai psikolog di sana). Amin….